Tim ekspedisi mobil listrik disponsori PLN tiba di Padang

id Mobil listrik

Tim ekspedisi mobil listrik disponsori PLN tiba di Padang

GM PLN UIW Sumbar Susiana Mutia foto bersama Kadispora Sumbar Adib Alfikri dan dosen pembimbing tim ekspedisi mobil listrik Muhammad Nur Yuniarto (baju biru) di hall PLN di Padang. (Ist)

Padang (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 14 orang tim ekspedisi mobil listrik yang disponsori PLN berangkat dari Surabaya menggunakan dua mobil purwarupa bertenaga listrik dan hibrida, BLITS dan Kasuari, akhir tiba di Padang.

Kedatangan dua unit karya anak bangsa itu, Kamis (5/12) mendapat sambutan dari manajemen PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar, juga unsur pemerintah Provinsi Sumbar.

Kendati hampir sebulan perjalan yang ditempuh dua mobil bertanaga listrik, dan akhirnya sampai di Ranah Minang dibawa komando Agus Mukhlisin.

Eksedisi yang dinamakan "Tim BLITS Explore Indonesia" terdiri atas lima orang dari Universitas Budi Luhur dan sembilan orang dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Kegiatan ini didukung oleh PLN yang hadir sebagai penyedia sumber tenaga untuk pengisian baterai kendaraan selama perjalanan.

"PLN mendukung penuh pengembangan mobil listrik di Indonesia. Salah satunya yaitu melalui BLITS hasil karya rekan-rekan dari ITS dan Budi Luhur. PLN juga telah menyediakan SPLU untuk charging station sebagai bentuk dukungan kesiapan menyongsong era kendaraan listrik," ucap GM PLN UIW Sumbar Susiana Mutia singkat, Rabu.

Setibanya di Padang, BLITS dan Kasuari langsung melakukan pengisian daya baterai di area parkir PLN UIW Sumbar.

Koordinator tim ekspedisi Agus Mukhlisin mengungkapkan pihaknya berkerja sama dengan PLN, karena sudah ada hingga pelosok negeri ini, sehingga dapat mendukung ketersedian suplay diberi PLN.

Ia mengungkapkan, pengisian baterai yang dipakai saat ini bisa memakan waktu 3,5--4 jam, karena carger yang dipakai 6,6 kwh.

Baterai yang digunakan berdaya 100 kWh kapasitas energi 50 kiloWatt, bisa tahan untuk menempuh perjalanan 120 hingga 130 km.

Jadi titik lemah saat ini, tambah dia, lama pengisian baterainya karena belum banyak Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU), sehingga perjalanan Surabaya ke Padang sekitar 65 persen habis karena mengisi daya.

Namun, bila nanti di Indonesia mobil listrik tentu tempat layanan tambah daya akan banyak, bahkan bisa satu jam sehingga tak jadi kendala lagi.

"Strategi ke depan dirancang baterai untuk satu mobil listrik disiap tiga, ketika daya berkurang langsung diganti," ujarnya.

Kendala lain ketika ekspedisi di wilayah Sumatra saat ditanjakan, sehingga powernya harus dinaikkan dari yang dipakai di wilayah Jawa, tambahnya.

Sementara terkait dengan cuaca atau banjir sudah dialami saat menempuh rute Palembang menuju Jambi, masih aman.

BLITS dan Kasuari dibangun dengan tujuan untuk dapat mengikuti gelaran reli Dakar di Paris. Mobil BLITS sendiri dibangun dalam kurun waktu enam hingga tujuh bulan.

BLITS merupakan mobil listrik yang didesain untuk balap dengan kapasitas dua orang dengan jarak tempuh sekali pengisian hingga 400 sampai 500 kilometer.

Menyinggung dana yang habis untuk satu unit mobil listrik, Agus menjelaskan, karena masih dalam proses riset sehingga bisa mencapai Rp1 miliar.
Mobil listrik BLITS di hall PLN di Padang. (Ist)
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Adib Alfikri pada kesempatan acara serimoni selamat datang tim ekspedisi mengatakan, sebagai pemerintah Sumatera Barat memberi apresiasi kepada tim blist berkerja sama dengan PLN.

Sepantasnya untuk bangga sudah ada disain dan karya mobil hemat energi dari anak bangsa di era melinial ini di dunia otomotif.

"Kita berharap generasi muda lainnya harus melahirkan karya dan berinovasi. Banggalah menjadi anak bangsa. Terima kasih pada PLN yang sudah suport," ujarnya.*