Pedagang Pariaman terima bantuan pengembangan usaha kreatif

id ekonomi kreatif, pertamina

Pedagang Pariaman terima bantuan pengembangan usaha kreatif

Salah seorang pedagang yang berjualan di sekitar kawasan UPT Konservasi dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pariaman. (Antara Sumbar/Ist)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pedagang di Kota Pariaman, Sumatera Barat akan menerima bantuan pengembangan usaha kreatif senilai Rp300 juta dari Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau

itu.

"Proposal anggaran sudah diajukan oleh komunitas Tabuik Diving Club selaku mitra kerja pertamina yang menjembatani dana Corporate Social Responsibility dan juga telah disetujui," kata Ketua Komunitas Tabuik Diving Club Pariaman Aksa Prawira, di Pariaman, Minggu.

Ia mengatakan bantuan anggaran tersebut nantinya diperuntukkan untuk pembangunan sekitar empat unit kios yang ditempatkan di sekitar kawasan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pariaman.

"Rencananya ada empat kios berbentuk peti kemas atau berbahan kayu yang dibangun di sekitar kawasan konservasi untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat," kata dia.

Namun lanjut dia, terkait rencana pembuatan kios-kios masih menunggu kesepakatan beberapa pihak terkait.

Pihaknya menambahkan apabila memungkinkan, salah satu kios tersebut rencananya digunakan sebagai pusat informasi kawasan hutan bakau yang berada di daerah itu.

"Rencananya satu unit kios tersebut diperuntukkan khusus sebagai pusat informasi dan edukasi bagi wisatawan, mahasiswa dan pengunjung secara umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang mangrove," ujarnya.

Terkait pengelolaan kedepannya, kios bantuan CSR Pertamina tersebut akan ditangani langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) setempat agar memiliki regulasi yang jelas.

Terpisah Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan bantuan Pertamina tersebut dapat membantu dan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Pada hari biasa di sekitar kawasan konservasi tersebut kurang lebih terdapat 10 pedagang. Namun khusus Sabtu dan Minggu jumlah pedagang mencapai 23 yang berjualan, ujar dia.

"Pemerintah daerah dan masyarakat tentunya terbantu oleh dana CSR pertamina, saat ini belasan pedagang tersebut hanya berjualan menggunakan tenda terpal saja sehingga apabila hujan menjadi sebuah kendala," katanya.

Selain itu lanjut dia, rencana pembuatan kios tersebut juga bertujuan menata para pedagang lebih rapi lagi dalam berjualan di sekitar objek wisata dan kawasan konservasi.