Padang, (Antaranews Sumbar) - Debat terbuka pilkada Padang, Sumatera Barat 2018 putaran ketiga pada Kamis (21/6) akan membahas agama, budaya dan pendidikan, kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota setempat, Yusrin Trinanda.
"Debat terakhir ini difokuskan membahas agama, pendidikan dan permasalahan sosial di tengah masyarakat," katanya di Padang, Rabu.
Selain itu, tema lain yang juga dibahas pada debat tersebut, yakni pemberdayaan perempuan, program kependudukan, keluarga berencana, pembangunana keluarga dan pencegahan pengakit masyarakat.
Pada debat pada debat pertama lebih difokuskan pada penegakan hukum, politik, pemerintahan dan reformasi birokrasi serta pelayanan publik.
Kemudian yang kedua membahas pembangunan ekonomi dan peningkatan lapangan pekerjaan, pengembangan pariwisata, tata kelola dan infrastruktur kota, penanggulangan bencana, serta pertanian.
"Kegiatan rencananya akan dilaksanakan di Hotel Grand Inna sekitar pukul 16.00 WIB," sebutnya.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat Padang agar dapat menyaksikan debat terbuka itu sehingga bisa menilai kedua kandidat yang akan dicoblos pada 27 Juni 2018 itu.
"Masyarakat harus memilih dengan hati nurani, namun mereka mesti menilai calon yang akan dipilih tersebut, salah satunya melalui debat ini," ujarnya.
Kemudian, menurutnya jika salah seorang kandidat yang bertarung pada pilkada ini tidak hadir, lanjutnya maka KPU akan memberikan sanksi jatah iklan untuk calon tersebut tidak diberikan.
Debat terbuka bertujuan untuk memberikan peluang kepada ke dua kandidat untuk menyampaikan visi dan misi, serta program-program kepada masyarakat dalam memimpin Kota Padang ke depan, ujar dia.
"Dengan adanya debat ini, kami berharap visi dan misi calon kepala daerah sampai kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu siapa yang akan mereka pilih," katanya.
Ia mengingatkan kedua kandidat pilkada 2018 agar memanfaatkan debat terbuka ini untuk memaparkan visi dan misi, serta program yang diusung.