Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada tahun ini akan meremajakan 200 hektare perkebunan kelapa sawit masyarakat pada tahun ini.
"Kami sekarang masih pada tahap sosialisasi kepada masyarakat. Sudah empat kelompok yang mengajukan proposal bantuan dengan luas lahan 198 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan Tri Handoyo Gunardi melalui Kepala Seksi Produksi Bidang Perkebunan Joko Nugroho, di Padang Aro, Rabu.
Dia mengatakan bantuan peremajaan lahan sawit ini bisa digunakan masyarakat untuk mengganti tanaman yang sudah tidak produktif maupun hasil dari bibit palsu yang hasilnya tidak maksimal.
Petani sawit di Solok Selatan diduga masih banyak menggunakan bibit palsu sehingga hasil produksinya tidak maksimal.
Bila menggunakan bibit palsu hasil produksinya di bawah 50 persen, dan rata-rata hasil produksi sawit masyarakat hanya delapan ton per hektare per tahun, sedangkan maksimalnya bisa 20-25 ton per hektare per tahun.
Untuk membedakan bibit palsu dan asli memang sulit, karena semuanya terlihat sama tetapi pada saat panen hasilnya akan berbeda jauh.
Sedangkan untuk mendapatkan bibit asli atau yang bersertifikat petani sebaiknya langsung membeli ke perusahaan resmi.
"Bantuan peremajaan ini bisa digunakan masyarakat untuk mengganti bibit palsu yang sudah terlanjur ditanam," ujarnya.
Untuk usia tanaman sawit yang tidak produktif setelah berusia lebih dari 25 tahun dan itu harus diremajakan untuk meningkatkan hasil.
Selain itu melalui APBD Solok Selatan 2018 juga diberikan bantuan pemantapan kelompok tani pengembangan bibit unggul.
Melalui program ini dialokasikan dana Rp100 juta dan ada tiga kelompok yang menerima bantuan bibit sawit dari pemerintah setempat.
Ketiga kelompok tersebut yaitu Sungai Simpai di Kecamatan Sangir Batang Hari dan Matahari Pagi di Sangir Balai Janggo masing-masing 850 batang bibit serta Pangian Indah Kecamatan Sangir Jujuan 800 batang.
Masih melalui APBD setempat juha diberikan bantuan kecambah kelapa sawit untuk tiga kelompok tani lengkap dengan pupuk, polibag, obat-obatan dan alat pertanian.
Sepanjang 2017 pihaknya sudah menyalurkan bantuan bibit sawit sebanyak 14.500 batang untuk tiga kecamatan yaitu Sangir Jujuan, Sangir Batang Hari dan Sangir Balai Janggo beserta pupuk dua ton.
Selain itu juga bantuan kecambah untuk kelompok di Kecamatan Sangir Balai Janggo, Sangir Jujuan, Sangir sebanyak 14 ribu butir serta pupuk NPK 1,2 ton, kompos 10 ton polibeg 525 kilogram, insektisida herbisida dan alat pertanian. ***3***
Berita Terkait
Pemkab Pasaman Barat teliti inovasi air batang sawit bisa jadi gula merah
Sabtu, 24 Februari 2024 15:56 Wib
Pemkab Pasaman Barat sambut baik peran Bank Nagari majukan pendidikan
Selasa, 20 Februari 2024 20:38 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Gubernur Sumbar: Perusahaan sawit harus jamin keselamatan pekerja
Senin, 5 Februari 2024 17:51 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib
Pasaman Barat terima bantuan dari perusahaan sawit atasi kemiskinan
Senin, 22 Januari 2024 19:47 Wib
Pemkab Pasaman Barat berikan perlindungan bagi 7.764 pekerja
Senin, 22 Januari 2024 19:33 Wib
Dinas Pertanian Agam ajak petani lakukan peremajaan sawit tak produktif
Rabu, 13 Desember 2023 17:25 Wib