Pementasan "Makam Dipertuan" didiskusikan pada FNWH

id Wisran hadi

Pementasan "Makam Dipertuan" didiskusikan pada FNWH

Pementasan teater karya Wisran Hadi (Ist)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Teater Langkah sebagai tuan rumah hadir sebagai pembuka pada pementasan teater pada festival nasional Wisran Hadi (FNWH) dengan naskah lakon "Makam Dipertuan".

Pementasan yang dilangsung Senin malam di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan dilanjutkan Selasa (24/4) diskusi dengan sejumlah budayawan dan sastrawan.

Pementasan ini banyak menuai komentar dari berbagai kalangan termasuk dari peserta pementasan dan undangan delegasi dari berbagai kampus yang hadir di FNWH.

Putra Metri Swazo sebagai sutradara menjelaskan bahwa pementasan tadi malam menggunakan konsep tanpa batas.

Putra menambahkan bahwa sutradara ingin menghadirkan ruang tanpa batas antara pemain dengan penonton.

“Saya ingin membuat pementasan itu seperti tidak ada batas, dimana semuanya menyatu sehingga interaksimain dengan penonton terjadi karena memakai konsep pangung Arena” ungkap putra saat memulai diskusi.

Menanggapi pemaparan sutradara, Pinto Anugrah sastrawan yang langsung memimpin diskusi, mengungkapkan bahwa naskah Wisran Hadi berangkat dari konsep tradisi Minangkabau, misalnya Randai.

Bahkan mungkin kalo randai lebih ekstrim, dimana penontonnya punya tendensi terhadap pertunjukan, misalnya menyoraki pemain, atau menanggapi dialog yang hadir ditengah panggung, jelas Pinto.

Sayangnya, pembicaraan lebih kepada hal-hal teknis pertunjukan. Seperti yang diungkapkan oleh Muti Kurnia salah seorang delegasi dari Teater Basurek Bengkulu.

“Saya melihat komposisi panggung tidak seimbang, aktor-aktor banyak yang tidak melakukan bloking dengan baik dan tata cahaya yang bersifat statis tapi secara keseluruhan pertunjukan sangat menghibur,” ujarnya.

Malam kedua FNWH berlangsung dengan pementasan akan dipersembahkan oleh HMJ Teater ISI Padang Panjang, dengan menampilkan naskah ‘Kemerdekaan’ karya Wisran Hadi.

Setiap pementasan tampil pada malam harinya akan menampilkan naskah Wisran Hadi.***