Ini upaya Pertamina antisipasi kelangkaan gas bersubsidi saat Ramadhan

id Rudi Ariffianto

Ini upaya Pertamina antisipasi kelangkaan gas bersubsidi saat Ramadhan

Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, Rudi Ariffianto. (cc)

Kami berupaya untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat tentu hal ini tidak terlepas dari cuaca yang mempengaruhi penyaluran gas dan bahan bakar
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) akan menambah pasokan gas bersubsidi 3 kg ke Sumatera Barat saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriah.

“Masuknya bulan Ramadhan dan lebaran membuat aktivitas masyarakat meningkat sehingga kebutuhan gas juga naik,” kata Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto ketika dihubungi dari Padang, Senin.

Ia mengatakan penambahan yang dilakukan oleh PT Pertamina sebesar empat persen dari total pasokan gas bersubsidi yang dialokasikan setiap bulan ke Sumatera Barat.

Rudi menjelaskan rata-rata penyaluran gas bersubsidi 3 kg setiap harinya ke Sumatera Barat sebanyak 100 ribu tabung atau sekitar 2,5 juta tabung per bulannya.

“Kita menambah sekitar 100 ribu tabung gas bersubsidi pada Ramadhan nanti dari alokasi normal,” ujarnya.

Penambahan pasokan ini rutin dilakukan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat selama Ramadhan dan lebaran.

Menurutnya saat ini pasokan gas elpiji 3 kg masih dalam kondisi aman dan stabil. Ia mengatakan semoga kondisi perairan dan jalur darat baik sehingga penyaluran gas dapat berjalan optimal.

“Kami berupaya untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat tentu hal ini tidak terlepas dari cuaca yang mempengaruhi penyaluran gas dan bahan bakar,” kata dia.

Sementara untuk gas non bersubsidi “Bright Gas” ukuran tabung 5,5 kg, pihaknya hanya memasok sekitar 140 tabung setiap bulannya.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang memiliki ekonomi menengah ke atas agar beralih dari gas bersubsidi 3 kg menuju gas non subsidi 5,5 kg.

“Gas bersubsidi hanya untuk saudara kita yang berkekurangan dengan beralihnya menuju gas non subsidi tentu penyaluran gas 3 kg dapat lebih tepat sasaran,” ujarnya. (*)