Deklarasi anti "Hoax" diikuti 5.000 pelajar dan perempuan di Babel

id hoax

Deklarasi anti "Hoax" diikuti 5.000 pelajar dan perempuan di Babel

Ilustrasi - Anti Hoax. (cc)

Kita berharap deklarasi  anti 'hoax' ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, sehingga mengerti dan  menghindari berita bohong ini
Pangkalpinang, (Antaranews Sumbar) - Deklarasi anti berita bohong atau "hoax" diikuti sekitar 5.000 orang pelajar dan perempuan se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada peringatan Hari Kartini 2018 sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah tersebut mencegah penyebarluasan berita bohong.

"Kita berharap deklarasi anti 'hoax' ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, sehingga mengerti dan menghindari berita bohong ini," kata Sekretaris Daerah Kepulauan Babel, Yan Megawandi usai memimpin rapat persiapan deklarasi anti "hoax" di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menambahkankan deklarasi anti "hoax" dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Kartini 2018 akan digelar di Taman Babel Bhayangkara Park dengan melibatkan 5.000 pelajar SMA/SMK/MA, mahasiswa dan organisasi perempuan se-Bangka Belitung.

"Kita merangkul kaum perempuan dan pelajar dalam deklarasi ini karena mereka inilah yang terus aktif di medsos. Disini kesempatan kita merangkul mereka agar memahami dan menolak berita hoax," ujarnya.

Dirlantas Polda Babel, Kombes Pol Dwi Asmoro menambahkan, deklarasi ini dimulai dengan acara jalan santai dari halaman kantor Gubernur Babel menuju rumah dinas gubernur, belok kanan menuju Bank Indonesia dan berakhir menuju Bhay Park.

Skenario pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan mulai jalan santai, deklarasi anti "hoax", penandatanganan MoU antara Pemprov Babel dengan Polda Babel dan Pemkot Pangkalpinang dilanjutkan dengan hiburan dan hadiah.

"Pelaksanaan deklarasi anti 'hoax' akan mengedepankan perempuan, pemuda dan pelajar karena kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kartini," ujarnya.

Ia berharap adanya deklarasi ini mampu memviralkan gerakan anti "hoax" dan ujaran kebencian di dunia maya atau media sosial sehingga masyarakat dapat terhindar dari semua pemberitaan hoax.

"Medsos banyak didominasi oleh wanita dan anak muda khususnya pelajar. Di kesempatan ini kita akan gerakkan pelajar dan perempuan agar aktif berolahraga dan bijak menggunakan medsos," ujarnya.(*)