Tutupnya sejumlah department store menarik perhatian konsultan internasional

id mall

Tutupnya sejumlah department store menarik perhatian konsultan internasional

Ilustrasi suasana di mall ANTARA FOTO/Maulana Surya/ed/Spt/15. ()

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyoroti fenomena penutupan sejumlah ritel di beberapa lokasi pusat perbelanjaan, wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Rilis Cushman & Wakefield yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa penutupan sejumlah "departemen store" di Ibu Kota beberapa waktu lalu, seperti Matahari di Mal Taman Anggrek, Debenhams di Senayan City, dan Lotus di Thamrin, pada Kuartal IV 2017 menggarisbawahi tantangan yang dihadapi para peritel.

Namun, diketahui pula bahwa hal itu tidak terjadi pada peritel makanan dan minuman yang terus membuka sejumlah gerai seiring dengan melesatnya permintaan konsumen.

Cushman & Wakefield mengatakan bahwa tingkat permintaan konsumen untuk bidang makanan dan minuman lebih kuat dibandingkan bidang pakaian dan elektronik.

Dilaporkan juga bahwa sejumlah pusat ritel baru akan dibuka di kawasan Debotabek, seperti Vivo Sentul Mall (Bogor), Pollux Mall (Bekasi), dan Pesona Square (Depok).

Terkait dengan sektor perdagangan, anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Nur Purnamasidi mengingatkan agar pelaku bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu untuk dipermudah dalam mendapatkan akses modal dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi angka ketimpangan nasional.

Menurut Nur Purnamasidi, selama ini strategi nasional yang dikembangkan masih belum terlalu mengembangkan kapasitas pengusaha UMKM agar mereka bisa "naik kelas".

Politikus Partai Golkar itu berpendapat bahwa hal tersebut dapat dilihat dari masih adanya pelaku UMKM yang masih tidak mudah memperoleh akses modal dari bank.

Padahal, lanjut dia, para pengusaha tersebut ada yang produknya berkapasitas besar bahkan sampai ada yang sampai bisa mengekspor produknya. (*)