Padang, (Antara Sumbar) - Pakar Gempa dari Universitas Andalas (Unand) Dr Badrul Mustafa mendaftar menjadi bakal calon Wali Kota Padang, Sumatera Barat ke Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya.
"Hari ini setelah Gerindra membuka pendaftaran sebagai calon kepala daerah, saya menyerahkan berkas untuk diverifikasi," katanya di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan alasan untuk ikut dalam pemilihan kepala daerah karena melihat Kota Padang merupakan daerah yang berpotensi dalam pariwisata, pendidikan dan perdagangan. Namun dengan potensi tersebut, juga terdapat bahaya bencana yang mengancam.
Oleh sebab itu, untuk membangun Kota Padang di tengah ancaman bencana seperti banjir, gempa dan tsunami diperlukan orang-orang yang paham akan hal itu, kata dia.
Kota Padang terancam oleh megatrust Mentawai yang dapat menyebabkan gempa berkekuatan 8,5 skala richter, kata dia sehingga perlu mitigasi bencana dan untuk mengurangi risiko itu.
"Terdapat sekitar 400.000 jiwa penduduk yang akan terdampak oleh ancaman bencana tsunami di Padang," sebutnya.
Untuk itu, ia mendedikasikan diri untuk membangun Kota Padang secara fisik dan non fisik, kemudian meningkatkan mitigasi bencana bagi masyarakat.
Selain itu, perihal statusnya sebagai dosen di Unand, Badrul menyampaikan jika dirinya nanti diusung maka ia siap mematuhi hukum yang berlaku.
"Sebetulnya sama saja, jika sebelumnya saya mengabdi untuk pendidikan, nanti saya juga mengabdi untuk Kota Padang," ujar dia.
Sementara Ketua Penjaringan Kepala Daerah Partai Gerindra, Erizal megatakan batas waktu terakhir untuk mendaftar sebagai calon wali kota ke partai politik tersebut hingga 11 November 2017.
Hingga saat ini, sebutnya sudah terdapat tiga bakal calon yang mendaftar, yakni Safrial Kani, Emzalmi bersama Desri Ayunda dan hari ini Badrul Mustafa.
Menurutnya masing-masing calon yang mendaftar tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, namun pihaknya tidak bisa memutuskan siapa yang akan diusung karena itu wewenang Dewan Pengurus Pusat.
"Pada 12 November 2017 kami akan kirim seluruh berkas yang mendaftar ke Gerindra kepada DPP untuk diverifikasi," tambahnya. (*)