KPU Padang Jalan Sehat Kenalkan Pilkada Pada Masyarakat

id KPU jalan sehat

KPU Padang Jalan Sehat Kenalkan Pilkada Pada Masyarakat

Ratusan masyarakat Kota Padang, Sumatera Barat mengikuti kegiatan jalan sehat yang digelar KPU Padang, Minggu. ( Antarasumbar/noviaharlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatera Barat menyosialisasikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 melalui jalan sehat, Minggu.

"Melalui kegiatan ini kami berharap tingkat partisipasi pemilih wali kota dan wakil wali kota pada 2018 dapat meningkat," kata Ketua KPU Padang, Muhammad Sawati di Padang.

Ia menjelaskan kegiatan yang diikuti ratusan peserta itu merupakan program sosialisasi dari KPU pusat yang dilakukan diseluruh kabupaten dan kota yang mengikuti Pilkada 2018.

Selain melakukan kegiatan jalan sehat, pihaknya juga mengajak peserta agar menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada pada 27 Juni 2018.

KPU Kota Padang, lanjutnya menargetkan partisipasi pemilih wali kota dan wakil wali kota 2018 sebanyak 70 persen.

"Kami yakin partisipasi pemilih bisa mencapai 70 persen karena sosialisasi yang dilakukan cukup gencar," jelasnya.

Sebelumnya, partisipasi pemilih Kota Padang hanya mencapai 52 persen. Sehingga target yang sudah dipasang saat ini pada Pilkada serentak 2018, merupakan cambuk bagi KPU Padang agar bekerja lebih keras lagi.

KPU Kota Padang, memang tidak memasang target terlalu tinggi karena mengukur kemampuan dan kondisi yang ada.

Untuk data sementara, jumlah penduduk Kota Padang yang sudah bisa menggunakan hak pilihnya sebanyak 883.367 orang.

Selain melalui kegiatan sosialisasi langsung kepada masyarakat, katanya KPU Padang juga menggencarkan sosialisasi melalui media sosial, aplikasi pemilu yang dapat diunduh, dan juga bekerja sama dengan jaringan seluler untuk mengirim pesan singkat ke telepon genggam masyarakat.

Sementara Wakil Wali Kota Padang, Emzalmi mengatakan kegiatan ini akan memberikan manfaat dan ilmu mengenai demokrasi kepada masyarakat.

"Saat ini pengetahuan masyarakat tentang politik, demokrasi, dan partisipasi pemilihan masih kurang," ujarnya. (*)