Kecelakaan Lalin Turun 30 Persen Operasi Ramadniya

id Martinus Sitompul

Kecelakaan Lalin Turun 30 Persen Operasi Ramadniya

Kombes Martinus Sitompul. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas (Lalin) yang terjadi selama Operasi Ramadniya 2017 turun 30 persen dibandingkan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pada Operasi Ramadniya tahun 2016 terjadi 4.550 kejadian laka lantas. Dalam Operasi Ramadniya tahun ini, laka lantas yang terjadi ada 3.168 kejadian atau turun 30 persen," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Sementara korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ramadniya 2017 berjumlah 742 orang atau turun 41 persen dibandingkan pada Ops Ramadniya 2016 yang mencapai 1.261 orang.

Tren penurunan juga terjadi pada jumlah korban luka berat dan luka ringan. Jumlah korban luka berat dan luka ringan pada Ops Ramadniya 2017 turun masing-masing 40 persen dan 23 persen dibandingkan tahun 2016.

"Korban luka berat (Ops Ramadniya) tahun ini 687 orang, tahun lalu 1.147 orang. Korban luka ringan (Ops Ramadniya) tahun ini 4.366 orang, tahun lalu 5.697 orang," katanya.

Martinus mengatakan, terjadi tren penurunan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas, jumlah korban meninggal dunia, jumlah korban luka berat dan jumlah korban luka ringan dalam pelaksanaan Operasi Ramadniya tiga tahun terakhir.

"Jumlah laka lantas pada Operasi Ketupat 2015 itu 4.901 kejadian yang memakan korban tewas 1.423 orang, 1.324 orang korban luka berat dan 5.868 orang korban luka ringan," paparnya.

Dalam Operasi Ramadniya 2017 yang berlangsung selama 16 hari sejak 19 Juni-4 Juli 2017, Polri menggelar 4.209 pos pelayanan dan pos pelayanan se-Indonesia.

Pelibatan kekuatan dalam Ops Ramadniya 2017 yakni sebanyak 167.146 personel, terdiri dari anggota Mabes Polri 2.956 personel, Polda 97.444 personel, TNI 13.131 personel, Dinas Perhubungan 9.765 personel, Pol PP 11.720 personel, Dinas Kesehatan 9.128 personel, Pramuka 6.913 personel, dan lain-lain sejumlah 16.076 personel. (*)