Jakarta, (Antara Sumbar) - Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari menilai dua kali penangkapan hakim konstitusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan adalah murni akibat dari perilaku hakim yang bersangkutan.
"Kasus Akil Mochtar dan Patrialis Akbar tidak menyangkut profesionalisme, tapi ini menyangkut masalah perilaku pribadi atau integritas," kata Aidul dalam diskusi publik yang digelar oleh Mahkmah Konstitusi (MK) di Jakarta, Kamis.
Aidul mengatakan akibat dari rendahnya integritas, dua mantan hakim konstitusi tersebut tidak dapat mempertahankan independensi hakim secara personal.
"Profesionalisme tanpa integritas hanya akan meruntuhkan independensi dan akuntabilitas," tegas Aidul.
Profesionalisme dan integritas merupakan kunci ganda yang harus dipegang teguh oleh seorang hakim dalam menjaga independensi dan akuntabilitas, ucap Aidul.
"Maka pada akhirnya hal seperti rendahnya integritas yang kemudian meruntuhkan akuntabilitas MK secara kelembagaan," ujar Aidul.
Lebih lanjut Aidul menyebutkan persoalan integritas menjadi sangat penting terkait dengan kode etik karena tanpa etika hakim yang benar dan baik, hukum akan menjadi sulit untuk ditegakkan.
"Artinya independensi dan akuntabilitas harua dilaksanakan secara bersamaan dan tidak boleh mengutamakan yang satu daripada yang lain," tukas Aidul. (*)
Berita Terkait
Gubernur Mahyeldi Tegaskan Penyempurnaan Nama Masjid Raya sebagai Wujud Penghargaan atas Jasa Besar Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Jumat, 19 April 2024 6:24 Wib
Buka Musrenbang Terintegrasi, Gubernur Mahyeldi Jabarkan Delapan Langkah Utama Mewujudkan Mimpi Besar Sumbar 2045
Jumat, 19 April 2024 6:21 Wib
Pemkot Padang tambah 10 armada Trans Padang koridor 3
Jumat, 19 April 2024 5:01 Wib
Festival Rakyat Muaro Padang Ditabuh 19 April Ini, Hendri Septa : Mari Saksikan Kemeriahannya!
Kamis, 18 April 2024 20:37 Wib
Padang targetkan PAD Rp706 miliar pada 2024
Kamis, 18 April 2024 20:24 Wib
KPK jebloskan eks hakim Prasetio Nugroho ke Lapas Sukamiskin
Kamis, 18 April 2024 19:13 Wib
Ahli waris korban tragedi Sriwijaya Air SJ182 tuntut Boeing ke AS
Kamis, 18 April 2024 19:10 Wib
Letusan Gunung Ruang picu kilatan petir vulkanik
Kamis, 18 April 2024 19:06 Wib