Bupati : Peringatan Peristiwa Sejarah Jangan Sebatas Seremonial

id Situjuh

Bupati : Peringatan Peristiwa Sejarah Jangan Sebatas Seremonial

Sejumlah pelajar membawa bendera merah putih saat peringatan Peristiwa Situjuah, di Situjuah Batua, Kab. Limapuluhkota, Sumatera Barat, Minggu (1/15). Sebanyak 1000 orang pelajar SD hingga SMA dilibatkan dalam upacara peringatan ke-68 Peristiwa Situjuah, dimana pada 15 Januari 1949 terjadi penyerangan oleh pasukan penjajah Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan lainnya. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama/17 (Antara )

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) Irfendi Arbi meminta peringatan peristiwa bersejarah jangan hanya sebatas seremonial belaka melainkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran bagi semua masyarakat.

"Mereka berjuang dengan mengorbankan semuanya untuk mewujudkan harkat martabat bangsa agar sejajar dengan bangsa lain. Untuk itu semua pihak harus melanjutkan cita-cita mereka dengan bekerja dan berkarya sesuai profesi dan bidang masin-masing," kata dia usai Upacara Peringatan peristiwa Situjuah di Lapangan Khatib Sulaiman Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Minggu.

Ia mengatakan karena pengorbanan para pahlawan yang gugur dalam medan perang lah generasi saat ini dapat menikmati kebebasan dan kemerdekaan.

Kemudian bupati juga mengingatkan semua pihak untuk mempererat persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang akan memecah belah dan menggganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Mari pererat persatuan dan kesatuan yang dimiliki, ini merupakan khasanah dan kekayaan bangsa yang perlu disyukuri dan dijadikan modal dalam membangun dan memajukan bangsa ini," kata dia.

Selain itu Irfendi mengharapkan berbagai rangkaian kegiatan peringatan Peristiwa Situjuah dan peristiwa sejarah lainnya mampu meningkatkan rasa patriot dan semangat rela berkorban masyarakat untuk darah, bangsa, negara.

Tokoh Masyarakat Situjuah Don Vesky berharap agar Pemkab Limapuluh Kota dan Pemprov Sumbardapat mengeluarkan Peraturan daerah tentang Peristiwa Situjuah.

Selain juga berharap adanya kompensasi bagi keluarga pejuang dan masyarakat Situjuah serta mendukung pembangunan museum di lokasi Lurah Kincia.

Kami berharap agar bupati dan gubernur mendukung harapan pembangunan museum di lokasi bersejarah ini, disamping juga menerbitkan perda tentang Peristiwa Situjuah, serta memberikan konpensasi bagi keluarga para pejuang Peristiwa Situjuah, kata dia.

Ia mengataka rangkaian acara peringatan Peristiwa Situjuah Batua 2017 selain melaksanakan upacara, juga menampilkan pagelaran visualisasi konfigurasi pejuang kemerdekaan oleh seribu orang siswa pembawa bendera merah putih.

Sejak seminggu sebelumnya anak nagari setempat juga lakukan berbagai kegiatan perlombaan di bidang kesenian, budaya dan agama yang terkait dengan perjuangan dalam peristiwa Situjuah.

"Tidak saja menggelar berbagai kegiatan perlombaan dan parade NKRI, dalam peringatan peristiwa Situjuah tahun ini masyarakat juga mengibarkan bendera merah putih di depan rumahnya masing-masing," kata dia.

Upacara Peringatan Peristiwa Situjuah ke-68 tersebut dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, veteran, tokoh masyarakat, ormas, serta ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota.

Usai upacara, acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam para pahlawan di Lurah Kincia, kuburan Delapan di Situjuah Banda Dalam dan makam pahlawan di Situjuah Gadang. (*)