Jakarta, (Antara Sumbar) - Para petani dan nelayan Indonesia yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menolak wacana ratifikasi perjanjian internasional pengendalian tembakau versi World Health Organization (WHO) melalui Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
Menurut Ketua Umum KTNA Winarno Tohir, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, banyak petani anggota KTNA yang mengeluhkan wacana penerapan FCTC di Tanah Air.
"Banyak anggota kami yang mengeluhkan wacana FCTC. Setelah kami memahaminya, maka kami menolak penerapan FCTC di Indonesia," ujar Winarno pula.
Sebelumnya muncul wacana penerapan perjanjian internasional pengendalian tembakau yakni FCTC.
Sejumlah ketentuan yang harus dilakukan produsen rokok saat FCTC diterapkan, antara lain penerapan kemasan polos rokok (tanpa merek), larangan menampilkan produk rokok di tempat-tempat penjualan, larangan total kegiatan iklan, pembatasan lahan, pengalihan tanaman tembakau, serta larangan berinteraksi antara pemerintah dengan pemangku kepentingan industri tembakau.
Sejumlah asosiasi tembakau menilai FCTC merupakan agenda asing untuk mematikan industri rokok di Tanah Air.
Winarno menyatakan dengan pemberlakuan FCTC muncul kekhawatiran berkurang permintaan tembakau oleh pabrik rokok sebab akan ada pembatasan distribusi tembakau ke industri.
"Petani tembakau akan terkena imbasnya," ujar Winarno.
KTNA berharap pemerintah mempertimbangkan secara serius dampak penerapan FCTC terutama dari aspek ekonomi makro.
Sebaliknya, kata Winarno, dukungan terhadap petani, khususnya tembakau akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Saran kami, petani tetap dapat menanam. Pemerintah juga mendapatkan pemasukan dari cukai yang berguna untuk pembangunan. Perusahaan mitra petani juga dapat berjalan. Semua mendapat manfaat atas komoditi ini," kata dia lagi. (*)
Berita Terkait
Temu usaha agribisnis Penas Tani hasilkan sejumlah kerja sama
Selasa, 13 Juni 2023 15:16 Wib
Kontes Ayam Kukuk Balenggek pecahkan rekor dunia
Senin, 12 Juni 2023 15:20 Wib
Danlanud bangga Lanud Sutan Sjahrir jadi tuan rumah Penas KTNA 2023
Sabtu, 10 Juni 2023 20:18 Wib
Kementan canangkan daerah garap 1.000 Ha lahan untuk ketahanan pangan
Sabtu, 10 Juni 2023 13:36 Wib
Gubernur Sumbar: KTNA punya peran strategis majukan pertanian
Sabtu, 10 Juni 2023 7:48 Wib
141 petani dan nelayan Pasaman Barat ikuti Penas KTNA 2023 di Padang
Jumat, 9 Juni 2023 19:56 Wib
Anggota DPR: Kunjungan Mentan ke Padang wujud dukungan pusat
Selasa, 30 Mei 2023 18:39 Wib
Pemkot Padang: Sumatera Utara kirim 1.500 peserta ikuti Penas KTNA XVI
Jumat, 26 Mei 2023 15:39 Wib