Padang, (Antara Sumbar) - Lomba manggiliang lado atau menggiling cabai dalam Festival Siti Nurbaya (FSN) yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), juga diikuti oleh turis asal Amerika Serikat (AS).
"Saya merasa senang ikut lomba manggiliang lado karena saya suka kebudayaan yang dimiliki oleh Minangkabau," kata turis asal AS, Jenifer di Padang, Kamis.
Meskipun ia mengaku gugup karena takut gagal ketika mengikuti lomba tersebut namun dirinya dan teman timnya mampu menyelesaikan perlombaan tersebut dengan urutan pertama pada kelompok kedua, yaitu kelompok ibu-ibu.
Ia menambahkan dirinya diajak oleh komunitas pencinta kucing Padang (Padang Cat Lovers) untuk mengikuti perlombaan tersebut.
Dalam perlombaan tersebut dirinya menggunakan tutup kepala khas ibu-ibu Minang serta duduk Jenifer pun bersimpuh yang merupakan duduk yang dianggap sebagai duduk beradat untuk perempuan di daerah tersebut.
Sementara itu, tim juri pada perlombaan itu, Rizal menjelaskan hal yang menjadi penilaian pada perlombaan tersebut yaitu kekompakan peserta, teknik ketika menggiling cabai, tekstur cabai, rasa cabai, serta kostum dan penampilan peserta.
"Lomba manggiliang lado ini diikuti oleh dua kelompok yaitu, kelompok tingkat SMA dan ibu-ibu," ujarnya.
Ia menambahkan untuk kelompok tingkat SMA diikuti oleh sembilan orang peserta sedangkan ibu-ibu diikuti oleh delapan orang peserta yang terdiri dari peserta dan pendamping guna membantu untuk membuka kulit bawang dan mengiris tomat.
Ia mengemukakan cabai yang siap digiling tersebut diperuntukkan untuk memasak gulai jadi bukan untuk untuk sambal sehingga cabai tersebut harus hancur.
Untuk menggiling cabai, peserta disediakan waktu 15 menit dan dalam waktu tersebut peserta harus menyelesaikan menggiling cabai sampai pada tangan peserta bersih dari cabai.
Juri pada lomba tersebut terdiri atas dua orang yang berasal dari rumah makan ternama di Kota Padang dan pengumuman pemenang akan disampaikan pada Jum'at (9/9).
Sebelumnya, Pemkot Padang menjadikan kegiatan tahunan Festival Siti Nurbaya untuk memprioritaskan potensi yang dimiliki komunitas pemuda di daerah tersebut.
"Mulai dari komunitas pemuda, anak sekolah hingga mahasiswa juga akan dilibatkan pada kegiatan yang dipusatkan di Pantai Muaro Lasak tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Padang, Medi Iswandi.
Pada festival tersebut diisi oleh beberapa kegiatan lomba seperti maelo pukek atau menarik jaring ikan, mambuek teh talua atau membuat teh telur, lomba manggiling lado atau menggiling cabai dan lomba malamang atau membuat lamang. (*)