Puluhan kendaraan berjalan beriringan di jalan raya pesisir selatan dari Padang menuju Kabupaten Painan. Mereka berasal dari beragam kota, baik dari Sumatera maupun dari Jawa.
Hal itu bisa di lihat dari nomor polisi mereka seperti BH dari jambi, BK dari medan, BL dari aceh, dan kota-kota lainnya di Sumatera. Sementara itu, yang dari Jawa terlihat pada nomor polisi B, F, D, dan lainnya.
Iringan mobil tersebut menuju kawasan wisata di pesisir selatan Sumatera Barat. Mereka kemudian terpecah di kawasan wisata Pantai Calorina dengan Pulau Pisang Ketek, Pulau Pisang Gadang, Pulau Kasiak, Pulau Talena, Pulau Pasumpahan, dan Pulau Siranda, lalu air terjun Lubuk Itam hingga ke kawasan wisata yang sedang naik daun di Sumatera Barat, juga di Indonesia, bahkan sudah berdengung di internasional, yakni Kawasan Wisata Mandeh.
Tidak hanya terpecah pada kawasan wisata tersebut iringan mobil itu juga terpecah di restoran yang ada di sepanjang jalan satu di antaranya Rumah Makan (RM) Keluarga di Bungus yang sudah melenggenda.
RM Keluarga terkenal dengan gulai kepala ikan dimana penikmatnya bersedia antri untuk dapat mencicipinya. Rumah makan itu kini tampak modern seperti restoran minang lainnya di Jakarta. Berbeda dengan dua tahun yang lalu yang masih dikelola secara tradisional.
Kini, rumah makan tersebut memiliki banyak kompetitor di pesisir selatan dengan menu andalan yang sama, yakni gulai ikan karang, seperti kakap dan kerapu. Restoran-restoran ini di dukung oleh pasokan yang cukup karena ada Pelabuhan Ikan Samudra di pesisir selatan dan tempat pelelangan ikan (TPI) di sejumlah tempat hingga di Painan.
Dengan demikian, mereka mendapat pasokan ikan segar yang menjadikan masakan olahan ikan mereka terasa manis dan istimewa
Dari RM keluarga terlihat air terjun tiga tingkat Lubuk Itam. Wisatawan bisa mendatangi lokasi yang masih alami tersebut melalui jalan di samping Polsek Bungus, 20 km, yang membelah persawahan, lalu rumah penduduk dan parkir di tepi hutan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan mengikuti jalan setapak menyusuri sungai yang berasal dari air terjun tersebut. Lima belas menit kemudian pengunjung bertemu dengan air terjun tingkat pertama dengan kolam yang relatif cukup dalam sehingga jika meloncat dari batu besar di tengah sungai setinggi 5 meter, akan tetap terasa aman.
Bagi pemula air terjun tingkat pertama tersebut sudah cukup memuaskan karena akan terasa nikmat berenang dan terjun dari tiga posisi baru yang berbeda lalu menyelam menikmati dinginnya air pegunungan.
Air terjun Lubuk Itam bisa menjadi pilihan alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati alam pegunungan. Tempatnya eksotik dan terpencil itu menjadikan pemerintah daerah perlu membuat plang peringatan yang melarang anak sekolah berseragam untuk mengunjungi lokasi tersebut dan peringatan untuk tidak melakukan kemaksiatan, serta barang tentu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Mandeh
Ujung iring-ringan kendaraan tersebut adalah Kawasan Wisata Mandeh, yakni sebuah gugusan pulau yang memagari teluk sehingga laut tersebut tampak seperti danau dengan riak air yang tenang. Terdapat sejumlah pulau di KW Mandeh Kabupaten Painan.
Terdapat dua cara untuk menikmati Kawasan wisata indah ini yang disetarakan dengan KW Raja Ampat di Papua Barat, yakni dengan menikmatinya dari atas perbukitan atau menyusuri pulau-pulau dengan kapal kayu nelayan.
Kawasan wisata ini masih dalam tahap pengembangan. Masih banyak infrastuktur yang harus dibenahi seperti jalan dan fasilitas pendukung lainnya. Diperlukan anggaran yang cukup besar dan komitmen dari pemerintah daerah dan swasta untuk mengembangkan kawasan wisata ini.
Diperlukan penataan jalan dan fasilitas pendukung, seperti restoran, hotel, dan fasilitan umum, serta sosial lainnya yang diatur secara baik agar panorama indah tersebut bisa dinikmati dengan nyaman dengan segala kemudahannya.
Untuk menyusuri pulau-pulau di KW Mandeh bisa menggunakan perahu nelayan di TPI Carocok, Tarusan, yang tidak jauh dari kawasan panorama. Pengelola sudah membagi sembilan paket wisata dengan perahu.
Dari paket pertama yang senilai Rp650 ribu dengan menyusuri Pulau Sironjong Gadang, Sironjong Ketek, Cubadak, Pulau Setan, dan air terjun Sungai Gemuruh hingga paket kesembilan senilai Rp1,5 juta dengan mengunjungi Pulau Pagang, Pamutusan, Swarna Dwipa, dan Pulau Pasumpahan.
Paket tersebut akan terasa mahal jika wisatawan berangkat seorang diri atau bersama keluarga dengan menyewa satu perahu. Ada cara lain dengan berbagi ongkos dengan pengunjung lainnya sehingga perahu yang bermuatan 15 hingga 25 orang itu bisa terasa murah.
Bagi mereka yang mudah mabok laut tidak perlu merasa cemas karena goyangan ombak tidaklah terlalu besar karena kapal seperti berjalan di atas danau yang tenang sehingga kenikmatan menyusuri pulau-pulau bisa dirasakan sepenuhnya.
Perahu akan berhenti dipulau-pulau yang memiliki pantai karena sebagian besar pulau adalah dinding bukit yang bertebing menjulang seperti pada Pulau Setan. Pada paket pertama wisatawan akan diajak berhenti di Pulau Sironjong Besar untuk berenang di pantainnya yang berpasir putih.
Pantai yang landai memungkinkan wisatawan berenang seperti layaknya di dalam kolam.
Bagi penggemar olahraga ekstrem pada salah satu pulau di sediakan tali untuk memanjat tebing setinggi belasan meter lalu terjun kedalam laut untuk memuaskan adrenalin yang terpacu. Salah satu acara televisi swasta nasional dengan acara wisata petualangan menjadikan pulau ini sebagai tempat syutingnya.
Surga kawasan wisata KW Mandeh sudah ditemukan juga oleh swasta asing yang menyewa Pulau Cubadak sebagai resort eksklusif yang di peruntukan bagi wisatawan mancanegara.
Wisatawan lokal dilarang mendekati pulau tersebut dan terdapat batas-batas tertentu. Perahu lokal hanya bisa melihat pantainya dari jarak jauh. Terdapat sejumlah penginapan dengan bangunan tradisional dan dermaga kayu yang menjorok dari bibir pantai.
Pada pagi hingga siang hari akan terlihat wisatawan asing berjemur di pantai atau hilir mudik menggunakan speed boat atau jet ski. Pulau ini sudah tersohor di dunia dan terdapat sejumlah laman di dunia maya yang mempromosikan dan mengulas Pulau Cubadak.
Pemerintah Sumatera Barat dan Kabupaten Painan perlu menghimpun daya untuk mengembangkan potensi kawasan wisata yang mereka miliki. Kekayaan alam, baik pantai beserta pulau-pulaunya maupun pegunungan beserta sungai dan air terjunnya, membutuhkan manajemen pengelolaan yang baik karena kekayaan alam tersebut tidak dimiliki negara lain, termasuk di negara jiran.
Jika dikelola, dikemas, dan dipromosikan secara sistematik, potensinya bisa berlipat-lipat.
Di sisi lain, Tuhan Mahakaya. Di negeri yang acap gempa ini dianugerahi-Nya keindahan alam yang luar biasa. Jika negeri ini gersang, kering kerontang, mungkin sudah lama ditinggal, kosong tanpa daya. Kini, mata dunia menatapnya.