Depok, (AntaraSumbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan peningkatan mutu pendidikan didorong dari pelaku bukan dari aturan.
"Mutu didorong atas pelaku bukan dari aturan. Oleh karena itu kita mencoba membangun ekosistem pendidikan di Tanah Air," ujar Mendikbud dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) di Depok, Jawa Barat, Senin.
Mendikbud mengatakan jika kualitas pendidikan di Tanah Air separuh dari pendidikan di Singapura, maka seharusnya ada Undang-undang atau peraturan yang dilanggar. Tapi nyatanya tidak ada satupun UU ataupun aturan yang dilanggar.
Anies melihat penting dibangunnya ekosistem pendidikan agar para pelaku pendidikan mulai dari siswa, orang tua, maupun guru berinteraksi.
"Jadi kita perlu bangun ekosistem pendidikan untuk saling berinteraksi. Pemerintah daerah juga harus terus memperbaharui informasi dan melibatkan publik," terang dia.
Mendikbud menekankan pentingnya para pelaku pendidikan untuk berbenah dan serius berinvestasi dalam bidang pendidikan.
"Sekarang Ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi penentu kelulusan, yang ditekankan adalah kejujuran siswa dalam mengikuti ujian."
Meski kejujuran sulit diukur, namun kecurangan bisa diukur. Hanya 20 persen siswa yang mendapat nilai tinggi dan mempunyai nilai integritas tinggi pada UN 2015.
"Kalau ini tidak diubah, maka selamanya akan seperti inilah wajah integritas Indonesia ke depannya," cetus dia.
Isu pelibatan publik dalam pendidikan dan kebudayaan menjadi isu utama yang dibahas dalam RNPK 2016.
RPNK merupakan agenda tahunan yang melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan antara lain kepala dinas pendidikan mulai dari tingkat provinsi, kota, kabupaten, pegiat pendidikan, pelaku kebudayaan, media massa, masyarakat sipil. Pada tahun ini, setidaknya melibatkan sekitar 1.000 peserta.
RPNK juga ajang pemerintah pusat dan daerah dalam melibatkan publik untuk menyukseskan pembangunan pendidikan dan kebudayaan, serta menyiapkan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan 2017.
RPNK 2016 juga menghadirkan para pembicara tamu seperti Dirut General Electric Handry Satriago, yang membahas gerakan Revolusi Mental di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, peneliti Indonesia Corruption Watch, Ade Irawan, kemudian juga ada Abdul Malik Gismar, serta Rene Suhardono. (*)
Berita Terkait
Tarif listrik April-Juni 2024 tetap, Pemerintah perhatikan daya beli masyarakat dan dukung PLN jaga mutu pelayanan
Sabtu, 30 Maret 2024 15:45 Wib
KKP siapkan otoritas penjaminan mutu hasil kelautan-perikanan
Senin, 22 Januari 2024 20:44 Wib
GKM Prodi Pendidikan Profesi Bidan FK Unand bahas peningkatan sistem penjaminan mutu internal
Jumat, 8 Desember 2023 15:56 Wib
Relawan Ganjar bantu peningkatan mutu pendidikan Pondok Pesantren di Sumbar
Minggu, 5 November 2023 14:50 Wib
Tingkatkan Mutu Pendidikan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan jalin kerjasama dengan tiga lembaga
Senin, 18 September 2023 15:21 Wib
Solok Selatan berupaya tingkatkan mutu pendidikan
Jumat, 28 Juli 2023 16:11 Wib
Pengrajin tenun di Tanah Datar dibekali manajemen mutu dan pengelolaan IKM
Senin, 24 Juli 2023 17:21 Wib
Bupati Agam dorong sekolah tingkatkan mutu lahirkan generasi berkualitas
Rabu, 31 Mei 2023 18:59 Wib