Pertamina-PTPN III Bangun PLTGU Sei Mangkei
Jakarta, (Antara) - PT Pertamina (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) akan membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap di Sei Mangkei, Sumatera Utara berkapasitas 250 MW.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan, pembangkit listrik akan memenuhi kebutuhan industri di Sei Mangkei yang telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) tersebut.
"Kerja sama ini merupakan sinergi BUMN untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan infrastruktur kelistrikan nasional yang ditargetkan mencapai 35.000 MW hingga 2019," ujar Dwi Soetjipto.
Menurut dia, PLTGU juga akan membantu mengatasi defisit pasokan tenaga listrik di Sumatera Utara.
Dwi mengatakan, PLTGU Sei Mangkei ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2017 untuk tahap pertama (open cycle) dan 2018 untuk tahap dua (combined cycle).
PLTGU dibangun dengan skema pengembang swasta (independent power producer/IPP) yang hasil produksi listriknya akan dijual ke PT PLN (Persero).
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III merupakan Badan Usaha Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2012.
BUMN perkebunan tersebut telah mendapatkan persetujuan wilayah usaha penyediaan listrik untuk kepentingan umum oleh Menteri ESDM dan dapat melakukan perjanjian kerja sama jual beli listrik dengan PLN.
Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, sumber pasokan gas PLTGU Sei Mangkei berasal dari terminal penerimaan dan regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Arun, Aceh.
Terminal gas itu dioperasikan PT Perta Arun Gas yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Gas dari terminal LNG Arun selanjutnya dialirkan melalui pipa transmisi gas ruas Arun-Belawan dan selanjutnya pipa distribusi gas ruas Belawan-Kawasan Industri Medan- Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang dioperasikan Pertagas yang juga anak perusahaan Pertamina.
Presiden Joko Widodo telah meresmikan terminal Arun, Aceh berkapasitas 400 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang dapat melakukan regasifikasi LNG baik dari sumber domestik maupun impor. (*/sun)