KPU Padang Mulai Siapkan Perangkat Sosialisasi Pilkada

id KPU Padang Mulai Siapkan Perangkat Sosialisasi Pilkada

KPU Padang  Mulai Siapkan Perangkat Sosialisasi Pilkada

Padang, (Antara)- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang Sumatera Barat mulai menyiapkan perangkat dan atribut sosialisasi pemilihan kepala daerah (pilkada) putaran II yang akan digelar pada 5 Maret 2014.

Sejumlah atribut seperti baliho, spanduk, umbul-umbul dan poster mulai dicetak sebagai alat sosialisasi pilkada Padang putaran II, kata Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Padang Aswir Wiraputra di Padang, Selasa.

Aswir mengatakan, atribut sosialisasi tersebut akan segera di pasang di sejumlah lokasi strategis di Kota Padang hingga kecamatan dan kelurahan untuk memberi tahu masyarakat bahwa pelaksanaan pilkada putaran II akan digelar 5 Maret.

Selain itu, KPU akan menggelar sosialisasi melalui pertemuan langsung di seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang, kata dia.

Ia mengatakan sosialisasi dalam bentu tatap muka di tingkat kecamatan akan digelar dua kali dan di kelurahan satu kali.

Sementara, untuk kandidat akan digelar proses penajaman visi misi dalam bentu debat sebanyak dua kali yang akan disiarkan melalui televisi dan radio lokal.

KPU berharap partisipasi masyarakat pada putaran II akan meningkat dibandingkan putaran pertama yang hanya mencapai 57,7 persen.

"KPU menargetkan partisipasi pemilih dapat mencapai diatas 70 persen", kata dia.

KPU Kota Padang menetapkan pilkada wali kota dan wakil wali kota Padang berlangsung dua putaran karena tidak satu pasang kandidat pun yang meraih suara diatas 30 persen.

Setelah menggelar putaran pertama pada 30 Oktober 2013, kandidat yang berhak maju pada putaran kedua adalah pasangan Mahyeldi-Emzalmi yang diusung PKS dan PPP memperoleh 92.218 suara atau 29,46 persen dan Desri Ayunda-James Helyward dari jalur perseorangan dengan perolehan suara 59.845 atau 19,11 persen.

Sebelumnya, pilkada Padang putaran II pada awalnya akan dilaksanakan pada 18 Desember 2013.

Namun, karena ada kandidat yang menggugat hasil pilkada putaran I dan bermasalahnya pencairan anggaran, akhirnya baru dapat ditetapkan pada 5 Maret.(wan)