BOGOR-Forum kader lokal Dompet Dhuafa yang terdiri dari kader lokal Masyarakat Mandiri, Kampoeng Ternak Nusantara, Pertanian Sehat Indonesia, Social Trus Fund dibentuk pada Selasa, (17/12) dalam Pelatihan Kader Lembaga Lokal 2013 di Bogor.
Pembentukan forum berupa jaringan koperasi ini bertujuan menumbuhkan jaringan dan pengembangan usaha melalui sinergi antarkelembagaan lokal. Hadirnya forum juga akan memudahkan koordinasi dan pengawasan Dompet Dhuafa sebagai inisiator.
(Forum ini) sarana saling berbagi inspirasi antarsesama lembaga untuk bisa lebih maju. Lebih dari itu, melalui forum dan pelatihan ini untuk mengoptimalkan informasi dan komunikasi serta konsolidasi dalam peningkatan kapasitas kader untuk menjalankan fungsinya, jelas Tektano Grandyanto Dwi Satrio, General Manager Pengembangan Ekonomi Dompet Dhuafa.
Tendi, begitu Tektano akrab disapa, mengatakan pelatihan kader lembaga lokal digelar dilatarbelakangi kepedulian Dompet Dhuafa agar menjaga aset program baik yang masih dibina maupun telah lepas (exit program).
Pada perjalanannya, dinamika organisasi lembaga lokal tersebut, terutama yang telah exit program sering menghadirkan kondisi stagnasi, bahkan tidak sedikit yang mengalami kevakuman baik struktur maupun aktivitas. Hal ini ditengarai lantaran rendahnya komitmen, partisipasi aktif, kepedulian para anggota dan terbatasnya komunikasi serta koordinasi yang diyakini sebagai bagian mekanisme pengawasan dari Dompet Dhuafa.
Oleh karenanya, mereka harus tetap dibina, difasilitasi serta dikembangkan sehingga menjadi sebuah lembaga yang mandiri, bermanfaat serta diakui eksistensinya di tengah masyarakat, ungkap Tendi.
Dalam pelatihan yang digelar selama tiga hari tersebut, (15-17/12) sebanyak 36 kader lokal Dompet Dhuafa dari seluruh Indonesia tersebut mendapatkan berbagai materi. Salah satu pembicara yang mengisi materi adalah Parni Hadi, Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa.
Saat mengisi materi Prophetic Leadership Selasa, (17/12), Parni Hadi mengingatkan untuk mengawali sesuatu dengan niat ibadah. Sebab, dengan begitu apapun aktivitas yang dikerjakan akan memiliki nilai ibadah.
Kita pun harus hati-hati dengan pikiran. Pikiran kita harus positif dan optimis. Pikiran akan berlanjut ke perkataan kemudian perbuatan. Perbuatan menjadi kebiasaan. Kebiasaan menjadi karakter. Dan karakter menjadi nasib, jelas Parni.
Parni pun mengingatkan agar para kader lokal saling bersinergi dan mengisi sesama. Berbagai program yang ada dapat diintegrasikan sehingga cita-cita usaha yang maju dapat terwujud. (gie)
Berita Terkait
Indonesia siap menjadi tuan rumah World Science Forum 2026
Rabu, 27 November 2024 17:45 Wib
Non ASN lakukan aksi damai, Pj. Wako : Tidak ada pemberhentian per 1 Januari 2025 (Video)
Selasa, 19 November 2024 17:17 Wib
Presiden ungkap keunggulan Indonesia dalam penciptaan energi hijau
Senin, 18 November 2024 11:59 Wib
Sekdakab Mawardi Roska buka Rakor Forum Kabupaten Sehat
Selasa, 12 November 2024 14:36 Wib
Wako Solok ajak Forum Wirid Yasin jadi pelopor moderasi beragama
Senin, 4 November 2024 18:05 Wib
Kankemenag Tanah Datar : Perda dukung operasional Pondok Pesantren (Video)
Rabu, 23 Oktober 2024 8:57 Wib
Pemkot Pariaman ajak forum seni lestarikan budaya di kalangan remaja
Senin, 21 Oktober 2024 18:05 Wib
Perhumas: RI harus ambil peran penting di World Public Relations Forum
Sabtu, 12 Oktober 2024 17:01 Wib