Padang, (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat nilai impor nonmigas dari ranah Minang dalam transaksi perdagangan periode Januari Maret 2014 senilai 259, 1 juta Dolar AS. "Angka ini mengalami peningkatan sebesar 10,48 persen dibanding periode yang sama pada 2013 yang tercatat hanya sebesar 233,7 Juta Dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Yomin Tofri di Padang, Sabtu. Dari angka itu, 90 persen barang impor merupakan bahan bakar mineral yang nilainya mencapai 233,3 Juta Dolar AS selama tiga bulan. Impor terkecil berupa mesin-mesin atau peralatan mekanik sebesar 1,3 juta Dolar AS. Selain itu, Sumatera Barat juga mengipor barang berupa pupuk senilai 8,4 juta Dolar AS, sisa Industri makanan (8,5 juta Dolar AS), serta garam, belerang dan kapur (2,4 juta Dolar AS). Ia menambahkan, negara pemasok impor terbesar adalah negara Singapura sebesar 220, 4 juta Dolar AS diikuti India (10,2 juta Dolar AS), Kanada (5,4 juta Dolar AS), Jerman (4,6 juta Dolar AS), dan Cina (2 juta Dolar AS). Impor tersebut masuk ke Sumbar melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur senilai 259 juta Dolar AS (99,97 persen) serta dari Bandara Internasional Minangkabau sebesar 1 juta Dolar AS. "Periode Januari - Maret tahun lalu, seluruhnya diekspor melalui pelabuhan Teluk Bayur," ujar Yomin. (*/ril)


Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2025