Jakarta, (Antara) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan kampanye pendewasaan usia perkawinan yakni mengajak remaja untuk tidak nikah muda melalui lomba komedi.
"Kami mengajak remaja agar jangan menikah di usia yang terlalu dini melalui cara-cara yang mudah diterima dan ditangkap oleh generasi muda," kata Kepala BKKBN Fasli Jalal pada acara Final Komedi Generasi Berencana BKKBN di Gandaria City, Jakarta, Jumat.
Fasli menjelaskan pada saat ini kasus pernikahan dini masih cukup tinggi di berbagai wilayah di Indonesia dengan usia pernikahan dini antara 16 hingga 19 tahun bahkan ada yang di bawah itu.
Saat seorang perempuan menikah di usia 16 tahun dia mempunyai masa reproduksi jauh lebih panjang dibanding mereka yang menikah di atas usia 25 tahun dimana masa reproduksi yang lama maka kemungkinan untuk melahirkan semakin besar sehingga bisa saja mempunyai anak lebih dari dua bahkan lebih dari lima.
Selain itu, tambah Fasli, pernikahan di usia dini bisa meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan, karena salah satu penyebabnya adalah usia yang terlalu muda saat hamil.
Karena itu, BKKBN menyosialisasikan program kependudukan dan keluarga berencana khususnya bagi para remaja melalui lomba komedi.
Sementara itu, Deputi KSPK BKKBN, Sudibyo Alimoeso menambahkan remaja dengan jumlahnya yang sangat besar merupakan sasaran program kependudukan dan keluarga berencana.
"Kami menyosialisasikan program lewat ajang yang dekat dengan remaja seperti lomba komedi," katanya.
Sudibyo menjelaskan, berdasarkan hasil survei kesehatan reproduksi remaja Indonesia 2012 di Jakarta diketahui bahwa masih banyak problematika di kalangan remaja diantaranya seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS.
"BKKBN berusaha untuk membawa remaja ke dalam kegiatan-kegiatan yang berdampak positif, salah satunya melalui kesenian," katanya. (*/WIJ)