Lubuk Basung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menurunkan tim untuk penanganan laporan kemunculan beruang madu (Helarctos malayanus) di lokasi bencana banjir bandang Bancah, Nagari atau Desa Maninjau Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Selasa.
Salah seorang warga Bancah, Basrizal di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan satu individu beruang madu tersebut berada di pohon bintungan sedang kondisi tidur dan terbangun saat terdengar alat berat sedang bekerja normalisasi sungai Batang Aia Balok.
"Beruang langsung melihat saya ke lokasi sungai dan di lokasi itu hanya ada saya bersama teman atas nama Edi Surya yang sedang mengawasi alat berat bekerja melakukan normalisasi sungai rusak dampak banjir bandang melanda daerah itu, Kamis (27/11)," katanya.
Ia melihat beruang itu sekitar 15 menit dan beruang tetap berada di pohon terbebut.
Setelah itu ia pulang ke rumah untuk mencari alat untuk mengusir beruang dan sesampai di lokasi, beruang madu tidak ada lagi di lokasi.
"Satwa itu sudah kembali ke hutan sekitar sungai dan saya laporkan ke keluarga agar melaporkan temuan itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar," katanya.
Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra menambahkan mendapatkan laporan itu, petugas Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar langsung turun ke lokasi untuk verifikasi laporan terkait kemunculan beruang madu di Bancah, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya.
Dimana lokasi tersebut tempat bekerjanya alat berat dalam rangka penanggulangan bencana banjir bandang.
"Sesampai di lokasi, petugas melakukan verifikasi lapangan, wawancara saksi mata dan identifikasi lapangan," katanya.
Ia menambahkan petugas juga memantau keberadaan satwa itu menggunakan drone termhal sekitar lokasi.
Setelah itu memantau keberadaan satwa itu dari jejek, cakaran dan kotorannya.