Empat beruang muncul di perkebunan warga Padang Sibalungkiang, Agam (Video)

id Empat beruang agam,Kabupaten Agam, Sumatera Barat,Empat beruang muncul di agam,BKSDA Sumbar

Empat beruang muncul di perkebunan warga Padang Sibalungkiang, Agam (Video)

Sejumlah mahasiswa UNRI sedang memasang kamera treap di Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, Nagari atau Desa Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Jumat (10/10). Dok ANTARA/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Sebanyak empat ekor beruang madu (Helarctos malayanus) muncul di areal perkebunan kelapa sawit milik warga Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, Nagari atau Desa Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat semenjak satu bulan terakhir.

Salah seorang warga Padang Sibalungkiang, Buyung (26) di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan empat ekor beruang madu itu terdiri dari dua ekor dewasa dan dua ekor anak.

"Berkemungkinan empat beruang itu satu keluarga yang terdiri dari induk dan anak," katanya.

Ia mengatakan warga menemukan empat ekor beruang madu itu saat mencari brondolan kelapa sawit, Minggu (5/10).

Sedang asik mencari brondolan sawit, mereka melihat empat ekor beruang madu dengan jarak sekitar 20 meter dari mereka.

Setelah itu, mereka langsung menghindar dan pulang ke rumah dengan meninggalkan brondolan sawit tersebut.

"Mereka menghindar dan meninggalkan brondolan sawit. Mereka menyampaikan ke saya terkait temuan itu," katanya.

Ia mengakui beruang muncul semenjak satu bulan lalu dan terakhir ditemukan warga sedang mencari makan di lahan kelapa sawit tidak jauh dari rumah warga pada Kamis (9/10).

Beruang madu tersebut muncul di sekitar perkebunan warga dan bahkan sampai di belakang rumah.

Atas kejadian itu, masyarakat cemas mengingat aktivitas anak-anak di kebun cukup ramai untuk mencari brondolan sawit.

Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra mengatakan telah menurunkan petugas beserta mahasiswa Universitas Negeri Riau (UNRI) untuk melakukan penanganan kemunculan satwa dilindungi sesuai Undang-undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Petugas dan mahasiswa melakukan verifikasi lapangan berupa wawancara dengan masyarakat yang menemukan satwa, mencari jejak cakaran dan lainnya.

"Petugas dan mahasiswa menemukan jejak cakaran di pohon kelapa, jengkol, bekas makanan dan cakaran di tumpukan tanah," katanya.

Ia menambahkan untuk jumlah beruang yang muncul belum bisa dipastikan dan petugas memasang kamera treap atau jebak dalam memastikan satwa, jumlah dan pergerakannya.

Sebelumnya BKSDA Sumbar telah memasang dua kandang jebak di Jorong Kampuang Dagang, Nagari atau Desa Bawan dengan jarak sekitar lima kilometer dari Padang Sibalungkiang.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.