Seoul, (Antara/Xinhua-OANA) - Pemerintah Korea Selatan, Kamis, mengatakan pendaftaran atas tradisi pembuatan dan berbagi kimchi, kubis yang difermentasi dan diberi bumbu, ke dalam daftar warisan budaya UNESCO, akan memberi sumbangan untuk mendorong dan melestarikan kebudayaan itu.
UNESCO menambahkan kebudayaan Korea Selatan "Kimjang: Making and Sharing Kimchi" ke dalam daftar World Intangible Cultural Heritage dalam satu pertemuan Komite Antar-Pemerintahnya di Baku, Azerbaijan, Kamis, sehingga menjadikannya aset ke-16 Korea Selatan yang dimasukkan ke dalam daftar tersebut. Tindakan itu juga meliputi pertunjukan alat perkusi yang dikenal sebagai "pansori" dan tarian yang berumur 5.000 tahun "ganggangsullae".
Pendaftaran tersebut mengenai pembuatan dan berbagi kimchi sebagai warisan UNESCO akan membantu mendorong kebudayaan Korea Selatan ke seluruh dunia dan juga meningkatkan kesadaran warga mengenai warisan kebudayaan penting, kata Lembaga Warisan Budaya Korea Selatan, Kamis.
Di Korea Selatan, sekarang adalah waktunya untuk membuat kimchi sebelum musim dingin datang, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Masing-masing rumah tangga sibuk menyiapkan kimchi untuk dimakan selama musim dingin, yang panjang.
Pemerintah juga melancarkan pesta besar di Bundaran Gwanghwamun, yang bersejarah, untuk meningkatkan kebudayaan kimchi.
"Acara ini bertujuan memperkokoh posisi kita di dunia sebagai tempat kelahiran kimchi, menyebarkan tradisi berbagai dalam budaya kimjang di rumah dan di luar negeri dan juga mendorong konsumsi kimchi dalam negeri melalui penyebaran kebudayaan kimjang," kata Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan di dalam siaran pers. (*/jno)