Padang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyampaikan terdapat tiga fokus transformasi yang akan dirumuskan dalam rencana strategis baru pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
"Dalam waktu dekat, kementerian merumuskan rencana strategis baru. Meski dalam tahap transisi kelembagaan, dipastikan rencana strategis itu akan fokus pada tiga agenda utama," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek Khairul Munadi di Padang, Minggu.
Ia menyebutkan ketiga fokus tersebut ialah penguatan kelembagaan dan otonomi, riset dan inovasi yang berdampak serta sains dan teknologi untuk transformasi sosial-ekonomi berkelanjutan.
Dalam konteks otonomi, ia mengatakan pentingnya penguatan tata kelola kampus, termasuk bagi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker).
Lebih jauh, otonomi tidak hanya terkait kebebasan semata, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab untuk membangun institusi yang akuntabel, adaptif dan inovatif.
"Tanpa fleksibilitas dalam tata kelola program akademik, pemanfaatan aset dan penggalangan dana, kampus akan sulit berkembang," ujar dia.
Kemudian, untuk riset, Kemendiktisaintek
menegaskan bahwa hasil penelitian perguruan tinggi pada hakikatnya harus mampu menjawab persoalan-persoalan nyata di masyarakat.
Dengan kata lain, publikasi tetap penting, akan tetapi hal tersebut harus pula ditransformasikan menjadi solusi terapan yang mampu memberikan manfaat langsung bagi rakyat.
Dalam bidang sains dan teknologi, ia mengatakan perlu adanya peranan dalam mendorong transformasi sosial-ekologis atau konsep yang menggambarkan hubungan erat antara manusia dan alam dan transformasi ekonomi.
"Jadi, penting adanya pendekatan yang integratif dalam menghadapi krisis iklim, disrupsi digital dan ketimpangan sosial," tambahnya.