Sawahlunto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, memperkuat langkah mitigasi bencana berbasis partisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dampak musim hujan, seperti pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sawahlunto Dedi Ardona, di Sawahlunto, Rabu, mengatakan  warga diminta ikut memantau kondisi lingkungan sekitar, terutama pohon-pohon besar yang rawan tumbang dan saluran drainase yang berpotensi tersumbat.

“Kalau ada pohon yang rawan di dekat rumah atau drainase yang tersumbat, warga diharapkan segera melaporkan ke pemerintah terdekat, dan bila memungkinkan bisa ditangani lebih dulu secara gotong royong,” kata dia.

Ia menegaskan pemetaan wilayah rawan bencana yang telah dilakukan pemerintah harus ditindaklanjuti dengan langkah mitigasi yang taktis dan terkoordinasi antara pemerintah terdepan dengan seluruh perangkat daerah terkait.

Menurut dia sinergi lintas sektor menjadi kunci agar potensi bencana dapat ditekan sejak dini, sehingga tidak berkembang menjadi kejadian yang menimbulkan korban maupun kerugian besar bagi masyarakat.

Sejalan dengan itu, Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra mengarahkan perangkat daerah yang memiliki alat berat agar menyiagakan aset tersebut untuk kepentingan publik, khususnya dalam mendukung upaya penanggulangan bencana.

“Alat berat milik pemerintah harus siap digunakan sewaktu-waktu untuk membantu masyarakat, baik untuk membersihkan material longsor, menangani pohon tumbang, maupun membuka akses yang terganggu,” katanya.

Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab BPBD, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif seluruh perangkat daerah dan masyarakat sebagai bagian dari sistem perlindungan bersama.


Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025