Padang (ANTARA) - Padang (UNAND) - Frizka Kurnia Rahman, mahasiswa Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (UNAND), berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu dalam delapan semester.

Ia resmi diwisuda bersama ribuan wisudawan lainnya pada Sabtu (22/11) di Gedung Auditorium Kampus Limau Manis. Momen ini menjadi sangat istimewa karena Frizka merupakan mahasiswa tuli pertama yang berhasil menyelesaikan pendidikan dan diwisuda.

Dengan penuh rasa syukur, Frizka mengungkapkan kebahagiaannya dapat menuntaskan pendidikan di UNAND. Ia berharap kehadirannya dapat menjadi motivasi bagi teman-teman penyandang disabilitas lainnya untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Selama menjalani studi, Frizka mengaku banyak terbantu dengan fasilitas kampus mulai dari penggunaan infokus dan materi presentasi yang jelas, hingga dosen-dosen yang selalu memberikan informasi tugas secara rinci serta membimbingnya dalam proses penyelesaian studi.

Untuk berkomunikasi di lingkungan kampus, Frizka menerapkan berbagai strategi, seperti berinteraksi melalui tulisan, memanfaatkan fitur voice to text, hingga dibantu relawan komunikasi apabila mengalami kesulitan.

Ia juga melihat bahwa minat mahasiswa dan tenaga kependidikan untuk belajar bahasa isyarat semakin meningkat, menjadi tanda baik bagi tumbuhnya lingkungan pendidikan yang inklusif di UNAND.

Kepada mahasiswa lain yang memiliki keterbatasan, Frizka berpesan agar tidak ragu bermimpi. “Terus semangat, jangan takut menggapai cita-cita. Setiap orang punya kemampuan, meskipun memiliki kekurangan,” ujarnya.

Rektor UNAND Efa Yonnedi, Ph.D., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pencapaian Frizka. Ia menegaskan bahwa UNAND terus berkomitmen memperkuat layanan inklusif bagi seluruh mahasiswa. “Kehadiran Juru Bahasa Isyarat (JBI) pada wisuda dan berbagai acara besar seperti kuliah umum dan pengukuhan guru besar adalah wujud nyata komitmen kami sebagai kampus yang inklusif,” ujarnya.

Rektor juga memberikan pesan kepada seluruh wisudawan bahwa prosesi wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan gerbang untuk memulai babak pengabdian berikutnya. “Ijazah yang kalian genggam adalah kunci pembuka, bukan tanda titik akhir. Tetaplah bangga menjadi bagian dari UNAND. Jadilah alumni yang menjaga nama baik almamater, tetap rendah hati, dan terus menjalin hubungan dengan kami melalui jejaring alumni, tracer study, serta kontribusi nyata,” pungkasnya.(*)


Pewarta : Siaran Pers
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025