Kota Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (UNAND), Sumatera Barat (Sumbar) menjalin kerja sama dengan Archeda Inc, sebuah perusahaan rintisan asal Jepang dalam pengembangan proyek kredit karbon di Indonesia khususnya di provinsi setempat.
"MoU ini menjadi tonggak penguatan kerja sama dalam pengembangan proyek kredit karbon di Indonesia, khususnya di Sumbar dengan fokus pada ekosistem mangrove dan pertanian rendah emisi melalui model alternate wetting and drying," kata Wakil Rektor IV UNAND Prof Henmaidi di Kota Padang, Jumat.
Prof Henmaidi menyampaikan bahwa setiap universitas di Tanah Air termasuk UNAND memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan proyek kredit karbon, baik dari sisi riset, ekosistem maupun kolaborasi lintas disiplin ilmu.
"UNAND memiliki banyak area yang terus kami lindungi untuk kepentingan riset dan pemeliharaan keasrian ekosistem," ujar dia.
Menurut Prof Henmaidi, pengelolaan karbon, mangrove, tanah hingga dampaknya bagi komunitas lokal merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Oleh karena itu, kampus tertua di luar Pulau Jawa tersebut menyambut positif kerja sama dengan Archeda Inc khususnya dalam hal pengembangan proyek kredit karbon.
"UNAND sangat senang karena Archeda akan menjadi mitra. Setelah penandatanganan MoU ini, kami berharap dapat melangkah lebih jauh dan berkontribusi terhadap lingkungan," ujarnya.
Sementara itu, CEO Archeda Inc, Hiroshima Tsimura menyampaikan berbagai kebutuhan kolaborasi dalam menjalankan pengembangan proyek kredit karbon di Ranah Minang. Hal itu meliputi survei lapangan, penggunaan drone untuk pemantauan, penyediaan data historis mangrove lebih dari 10 tahun, hingga identifikasi area potensial serta analisis dampak sosial terhadap komunitas setempat.
"Berdasarkan diskusi sebelumnya, hari ini kami ingin mempertegas area kerja sama dan menetapkan langkah teknis yang akan menjadi dasar pengembangan proyek bersama," kata Tsimura.
Usai penandatanganan MoU, tim UNAND dan Archeda Inc melakukan survei bakau ke Kota Pariaman dan dilanjutkan ke Kabupaten Pasaman. Kedua wilayah ini dipilih karena memiliki kawasan mangrove terluas dan berpotensi tinggi untuk dikembangkan menjadi proyek kredit karbon.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNAND-Jepang jalin kerja sama proyek kredit karbon