Padang (ANTARA) - Sebagai tenaga kesehatan di salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Solok, Dea Anggraini (24) memahami betul pentingnya perlindungan kesehatan bagi setiap individu. Ia bersyukur telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang menurutnya bukan sekadar kebijakan pemerintah, melainkan bentuk nyata kepedulian negara terhadap kesehatan rakyatnya.
Bagi Dea, iuran JKN yang dipotong langsung dari gaji merupakan kewajiban yang ringan namun berdampak besar.
“Iuran yang dibayarkan setiap bulan sangat terjangkau. Dulu sebelum bekerja, saya peserta mandiri dan tetap rutin membayar iuran karena tahu betapa pentingnya perlindungan kesehatan. Selama iuran dibayar tepat waktu, saya dan keluarga merasa tenang karena kapan pun butuh layanan kesehatan, semuanya sudah terlindungi,” ujarnya.
Ia menilai besaran iuran JKN sepadan dengan manfaat yang diterima peserta, mengingat program ini memberikan perlindungan seumur hidup dan dapat diakses di berbagai fasilitas kesehatan. Menurut Dea, BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN telah menjawab kebutuhan masyarakat akan jaminan kesehatan yang terjangkau, mudah diakses, dan memberi banyak manfaat.
Selain kemudahan layanan administratif, Dea juga mengapresiasi pelayanan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Pengalamannya mengakses layanan kesehatan melalui Program JKN menjadi sangat berarti, terutama ketika sang ayah menjalani pengobatan kanker.
“Berkat Program JKN, ayah saya yang didiagnosa Kanker, mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan. Kami sekeluarga sangat terbantu dan bersyukur atas layanan yang diberikan,” tutur Dea.
Dari pengalaman itu, Dea menilai bahwa pelayanan kesehatan bagi peserta JKN berjalan baik dan tanpa diskriminasi.
“Saya melihat pelayanan di rumah sakit sangat manusiawi. Pasien mendapatkan makanan bergizi tiga kali sehari, perawat selalu memantau kondisi pasien lebih dari sekali dalam sehari, dan dokter rutin berkunjung untuk menanyakan perkembangan kesehatan ayah saya,” ungkapnya.
Tak hanya pelayanan medis, Dea juga terkesan dengan keramahan dan kepedulian petugas rumah sakit.
“Petugasnya sangat responsif. Mereka sering mengecek fasilitas kamar, menjaga kebersihan ruangan, dan selalu sigap membantu setiap kali kami membutuhkan bantuan,” tambahnya.
Ia turut berbagi pengalaman saat melakukan administrasi di rumah sakit. Meskipun tidak membawa kartu fisik JKN, proses pendaftaran tetap berjalan lancar hanya dengan menunjukkan KTP atau kartu digital di Aplikasi Mobile JKN.
“Aplikasi Mobile JKN sangat membantu, terutama untuk urusan administrasi. Semua bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Saya yakin, siapa pun yang sudah menggunakan aplikasi ini akan merasakan manfaatnya,” jelas Dea.
Sebagai tenaga kesehatan sekaligus peserta JKN, Dea berharap semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya memiliki perlindungan kesehatan.
“Kita tidak pernah tahu kapan sakit akan datang. Karena itu, memiliki jaminan kesehatan seperti JKN adalah bentuk kesiapan dan kepedulian terhadap diri sendiri dan keluarga. Semoga pengalaman saya bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk segera mendaftar sebagai peserta JKN,” pungkasnya. (Rilis)