Lubuk Basung (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat meminta pemerintah kabupaten setempat untuk memprioritaskan pembangunan jembatan gantung atau rajang menghubungkan Kecamatan Tanjung Mutiara menuju Lubuk Basung dengan kondisi rusak berat.
"Jembatan gantung dalam kondisi rusak berat pada bagian lantai dan sangat memperihatinkan untuk dilalui masyarakat," kata Anggota Fraksi Golkar, Hanura, PBB dan PKB DPRD Agam Epi Suardi di Lubuk Basung, Selasa.
Ia mengatakan jembatan gantung tersebut merupakan penghubung antara Pinang Balirik, Jorong Gadih Angik, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara menuju Aia Kumayan, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung.
Jembatan tersebut merupakan jalur utama bagi pelajar untuk sekolah ke Kecamatan Lubuk Basung, masyarakat membawa hasil pertanian berupa tandan buah segar kelapa sawit dan lainnya.
Apabila tidak segera diperbaiki, maka pelajar dan warga bisa jatuh ke dalam Sungai Batang Antokan yang merupakan habitat dari buaya muara.
"Segera perbaiki sebelum pelajar dan masyarakat jatuh ke dalam sungai yang banyak dihuni buaya muara. Jembatan ini juga telah viral di media sosial," katanya.
Ia mengakui Fraksi Golkar, Hanura, PBB dan PKB DPRD Agam telah memasukkan pembangunan ini dalam pandangan fraksi DPRD setempat agar pembangunan dianggarkan pada 2026.
Dengan cara itu, pembangunan jembatan gantung bisa dilakukan pada tahun depan, sehingga memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Sementara Bupati Agam Benni Warlis mengatakan untuk penanganan secara teknis jembatan tersebut perlu dilakukan pembangunan jembatan gantung baru.
Ini disebabkan kondisi jembatan saat ini tidak layak lagi untuk dilakukan pemeliharaan.
"Pembangunan jembatan ini menjadi prioritas kita bersama. Selanjutnya bakal dibahas antar pemerintah dan DPRD," katanya.