Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat mencatat harga komoditas cabai masih sangat besar pengaruhnya terhadap inflasi di daerah setempat.
Bupati Pasaman Welly Suhery menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga sebagai kunci kesejahteraan masyarakat dan inflasi daerah.
“Harga yang terkendali tidak hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga menopang iklim usaha dan menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya untuk komoditas cabai,” ungkap Welly Suhery di Lubuk Sikaping, Jumat.
Bupati memaparkan, indeks perubahan harga di Pasaman dalam beberapa minggu terakhir berada di kisaran 1 persen hingga 1, 24 persen.
"Meski tergolong stabil, ia mengingatkan potensi tekanan harga tetap perlu diwaspadai, terutama dari komoditas strategis seperti cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras yang masih bergantung pada pasokan luar daerah," katanya.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Pasaman bersama Bank Indonesia memperkuat program Bajak Gratis yang ditujukan mendukung swasembada pangan, khususnya beras.
“Program ini bukan hanya menjaga ketahanan pangan lokal, tetapi juga menopang stabilitas harga di Pasaman maupun Sumatera Barat, ” jelas Bupati.
Ia juga menyampaikan akan terus berupaya menekan harga komoditas cabai lewat program di Dinas Pertanian setempat.
"Kita terus upayakan program ketahanan pangan lewat Dinas Pertanian dengan mengajak seluruh masyarakat maupun kelompok tani untuk meningkatkan produksi lokal cabai, serta produk pangan lainnya," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Pangan M. Dwi Richie mengatakan bahwa untuk harga cabai merah saat ini sekitar Rp95 ribu per kilogram.
"Harganya naik sekitar 18,75 persen dibandingkan beberapa pekan sebelumnya. Untuk stok cabai merah bulan ini sekitar 294 ton dengan 224 ton per bulan. Berarti masih memiliki ketahanan pangan sekitar 70 ton," terang Richie.
Untuk harga cabai rawit saat ini di pasaran sekitar Rp80 ribu per kilogram, naik drastis sekitar 60 persen dari beberapa pekan sebelumnya.
"Stok cabai rawit saat ini sekitar 151 ton dengan kebutuhan sekitar 84 ton per bulannya. Berarti masih memiliki ketahanan sekitar 66 ton," katanya.
Sedangkan harga daging ayam saat ini sekitar Rp38.500,- per kilogram, naik sekitar 10,95 persen.
"Stok daging ayam sekitar 307 ton, dengan kebutuhan per bulan sekitar 151 ton, masih memiliki ketahanan pangan sekitar 156 ton," tukasnya.