Padang (ANTARA) -  Dalam kunjungan media Calon Wali Kota Padang Nomor Urut 3, Hendri Septa punya komitmen untuk mendorong penguatan nilai adat Minangkabau lewat muatan lokal di sekolah.

Hal ini disampaikannya saat berkunjung ke Kantor  Berita Antara Sumbar, bersama calon wakil walikota Hidayat, Senin.

Ia menegaskan pentingnya pengembangan nilai-nilai adat Minangkabau melalui penguatan pembelajaran muatan lokal di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).  Hal telah dimulai sejak 2023 yang lalu.

Hendri Septa menginginkan pengembangan pembelajaran muatan lokal agar menjadi alat utama untuk menanamkan filosofi adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) sejak dini.

"Anak-anak kita perlu mengenal akar budaya mereka. Pendidikan muatan lokal ini adalah fondasi penting untuk membangun karakter mereka sebagai generasi penerus adat Minangkabau," ujarnya.

Ia menjelaskan, materi muatan lokal mencakup berbagai aspek, seperti bahasa Minang, seni tradisional, nilai etika berkomunikasi, dan adat istiadat Minangkabau.

Ia juga menekankan pentingnya praktik langsung dalam pembelajaran, seperti budaya pasca Baralek (Pernikahan Adat Minang), pembuatan masakan tradisional, dan pengenalan sistem nagari sebagai bentuk pemerintahan adat.

Untuk mendukung implementasi ini, selama dirinya menjabat sebagai Wali Kota Padang telah menggandeng para tokoh adat, budayawan, dan pendidik dalam menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Hendri juga memastikan tenaga pengajar diberikan pelatihan khusus agar mampu menyampaikan materi budaya dengan cara yang menarik dan efektif.

"Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, lembaga adat, dan sekolah, kita bisa memastikan nilai-nilai adat Minangkabau terus hidup dan berkembang di hati anak-anak kita," tambahnya.

Upaya Hendri Septa ini mendapat dukungan luas dari masyarakat, termasuk dari kalangan Ninik Mamak dan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), guna mendukung program dengan model unik dalam melestarikan budaya di tingkat pendidikan.

Langkah itu dinilai strategis dalam mengantisipasi adat budaya Minangkabau di kalangan generasi muda yang semakin memudar, khususnya dalam penerapan filosofi Kato Nan Ampek (nilai etika berkomunikasi dalam adat Minang) dan seperti Sumbang 12 serta lainnya.

Pewarta : Siti Hapsoh
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024