Padang (ANTARA) - Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Sumbar Adha Putra mengungkapkan alasan pihaknya mendukung pasangan Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni dalam Pilkada Dharmasraya 2024.
"Dukungan yang diberikan oleh Gerindra Sumbar kepada pasangan ini tidak semata-mata hanya karena usianya muda saja, tapi dari kualitas serta kapabilitas yang dimiliki oleh kedua calon," kata Adha Putra.
Ia mengatakan usia muda hanyalah poin penilaian lain, sedangkan yang utama adalah pertimbangan latar belakang, pendidikan, hingga pengalaman pasangan Annisa Euci dengan Leli Arni.
"Usia muda memang menjadi nilai tersendiri karena kami mengharapkan muncuk gebrakan baru dan "segar" sesuai kondisi zaman ini, namun demikian latar belakang pendidikan dan pengalaman tetap utama," katanya.
Adha menilai Annisa yang akrab disapa Caca sebagai harapan baru, karena perempuan kelahiran Padang pada 19 April tahun 1990 itu kini baru berusia 34 tahun.
Walaupun masih tergolong muda, Annisa punya latar belakang pendidikan yang kuat di bidang hukum dengan spesialisasi perekonomian dan bisnis.
Ia meraih gelar Sarjana Hukum (S1) di Universitas Indonesia, Jakarta pada 2012 dalam waktu sekitar empat tahun.
Setelah menamatkan pendidikan S1 Hukum, Annisa yang akrab disapa Caca kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Kolombia (Columbia University) untuk meriah gelar Master Hukum (Master of laws).
Usai menyelesaikan pendidikan di negara Amerika, Annisa kemudian pulang ke tanah air untuk menjalankan karir dan profesinya sebagai orang hukum.
Ia tercatat menjadi anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), dan bergabung dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Riau.
Gerindra mengapresiasi pilihan Annisa yang pernah bergabung dengan LBH, karena LBH merupakan lembaga tempat berhimpunnya para pengacara yang memberikan bantuan secara gratis (pro bono) kepada warga.
Adha optimis pendidikan serta pengalaman yang pernah dikecap Caca mampu menyokong kemajuan Dharmasraya mengingat kapasitasnya dalam bidang hukum dan ekonomi.
Apalagi mengingat Annisa yang pernah menjadi staf khusus Komisi IX yang mencakup perbankan dan layanan keuangan selama satu tahun dari Januari 2017 hingga Januari 2018.
Kemudian menjadi staf khusus Ketua DPR RI dari Januari 2018 hingga Agustus 2019.
Sementara itu Leli Arni yang menjadi pasangannya punya pengalaman yang kuat pada bidang pemerintahan serta birokrasi.
Ia pernah menjadi anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebelum terjun ke politik, Leli merupakan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Dharmasraya dari tahun 2016 hingga 2018 sehingga ia sudah tidak asing dunia birokrasi.
Mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini juga merupakan sosok yang turut mempelopori pemekaran Dharmasraya dari Kabupaten Sijunjung, sehingga Dharmasraya menjadi kabupaten sendiri.
"Dengan latar belakangnya Leli mempunyai segudang pengalaman untuk kedinasan karena pernah mengecap berbagai tugas serta jabatan," kata Adha.
Leli Arni juga mempunyai sederet pengalaman di organisasi non pemerintahan, mulai dari organisasi perempuan, koperasi, hingga yayasan.
"Dukungan yang diberikan oleh Gerindra Sumbar kepada pasangan ini tidak semata-mata hanya karena usianya muda saja, tapi dari kualitas serta kapabilitas yang dimiliki oleh kedua calon," kata Adha Putra.
Ia mengatakan usia muda hanyalah poin penilaian lain, sedangkan yang utama adalah pertimbangan latar belakang, pendidikan, hingga pengalaman pasangan Annisa Euci dengan Leli Arni.
"Usia muda memang menjadi nilai tersendiri karena kami mengharapkan muncuk gebrakan baru dan "segar" sesuai kondisi zaman ini, namun demikian latar belakang pendidikan dan pengalaman tetap utama," katanya.
Adha menilai Annisa yang akrab disapa Caca sebagai harapan baru, karena perempuan kelahiran Padang pada 19 April tahun 1990 itu kini baru berusia 34 tahun.
Walaupun masih tergolong muda, Annisa punya latar belakang pendidikan yang kuat di bidang hukum dengan spesialisasi perekonomian dan bisnis.
Ia meraih gelar Sarjana Hukum (S1) di Universitas Indonesia, Jakarta pada 2012 dalam waktu sekitar empat tahun.
Setelah menamatkan pendidikan S1 Hukum, Annisa yang akrab disapa Caca kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Kolombia (Columbia University) untuk meriah gelar Master Hukum (Master of laws).
Usai menyelesaikan pendidikan di negara Amerika, Annisa kemudian pulang ke tanah air untuk menjalankan karir dan profesinya sebagai orang hukum.
Ia tercatat menjadi anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), dan bergabung dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Riau.
Gerindra mengapresiasi pilihan Annisa yang pernah bergabung dengan LBH, karena LBH merupakan lembaga tempat berhimpunnya para pengacara yang memberikan bantuan secara gratis (pro bono) kepada warga.
Adha optimis pendidikan serta pengalaman yang pernah dikecap Caca mampu menyokong kemajuan Dharmasraya mengingat kapasitasnya dalam bidang hukum dan ekonomi.
Apalagi mengingat Annisa yang pernah menjadi staf khusus Komisi IX yang mencakup perbankan dan layanan keuangan selama satu tahun dari Januari 2017 hingga Januari 2018.
Kemudian menjadi staf khusus Ketua DPR RI dari Januari 2018 hingga Agustus 2019.
Sementara itu Leli Arni yang menjadi pasangannya punya pengalaman yang kuat pada bidang pemerintahan serta birokrasi.
Ia pernah menjadi anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebelum terjun ke politik, Leli merupakan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Dharmasraya dari tahun 2016 hingga 2018 sehingga ia sudah tidak asing dunia birokrasi.
Mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini juga merupakan sosok yang turut mempelopori pemekaran Dharmasraya dari Kabupaten Sijunjung, sehingga Dharmasraya menjadi kabupaten sendiri.
"Dengan latar belakangnya Leli mempunyai segudang pengalaman untuk kedinasan karena pernah mengecap berbagai tugas serta jabatan," kata Adha.
Leli Arni juga mempunyai sederet pengalaman di organisasi non pemerintahan, mulai dari organisasi perempuan, koperasi, hingga yayasan.