Lubuk Sikaping (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Sabar AS mengaku bangga karena stok darah di organisasi sosial yang dipimpinnya sudah dalam kondisi surplus.
Hal ini disampaikan Sabar AS saat memimpin Apel Gabungan Orientasi PMI Pasaman di halaman kantor Bupati di Lubuk Sikaping, Selasa.
Kegiatan itu sendiri dihadiri oleh Ketua PMI Sumbar, Ketua PMI Bukittinggi, Ketua Pengadilan Agama, yang mewakili Ketua Pengadilan Negeri, Kajari, Dandim dan Kapolres Pasaman serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkup Pemkab Pasaman.
Sabar AS mengingatkan ketika Pasaman masih dipimpin Bupati Benny Utama, kondisinya masih minus sedangkan saat itu dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Pasaman.
"Saya ingat betul, beberapa kali Pak Benny Utama mengeluhkan bahwa PMI Pasaman mengalami kekurangan stok darah. Berkali-kali Pak Benny mengeluhkan hal itu, menunjukkan betapa pentingnya persoalan yang dihadapi," katanya.
Tapi, tambah Sabar AS yang juga menjabat Bupati Pasaman itu, serangkaian upaya yang ia lakukan bersama jajaran yang dipimpinnya membuahkan hasil.
"Sejak beberapa waktu belakangan stok darah di PMI Pasaman sudah surplus berkat peran semua pihak. Ini benar-benar sesuatu yang melegakan dan membanggakan," kata Sabar AS.
"Saat kita berhasil menolong seseorang tanpa berharap imbalan, itu merupakan kemenangan yang tidak bisa diukur dengan parameter apa pun," ungkapnya.
Sabar AS lalu mengajak semua yang hadir dalam apel gabungan itu merenung kalau seandainya ada di antara orang terdekat kita sedang kritis di rumah sakit, dan sangat membutuhkan transfusi darah sebagai salah satu upaya penyelamatan.
Tapi pada saat yang sama, menurut Sabar AS, darah yang diperlukan sangat sulit didapatkan.
"Pasti kita dihadapkan dengan kondisi yang amat berat. Bukan tidak mungkin orang terdekat kita itu tidak bisa diselamatkan," imbuhnya.
Realitas semacam itu, menurut Sabar AS, erat kaitannya dengan upaya menekan angka kematian ibu dan anak. Dalam spektrum yang lebih luas, sebut Sabar AS, erat pula kaitannya dengan harapan hidup.
"Sementara peningkatan harapan hidup berkolerasi dengan upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pasaman. Ini yang sejak beberapa tahun terakhir dengan gigih terus kita upayakan," katanya.
Dalam kesempatan itu Sabar mengajak seluruh pengurus PMI Pasaman dan para relawan untuk meningkatkan militansi dalam mengemban tugas yang sarat dengan nilai kemanusiaan dan bermuatan amaliyah itu.
Usai memberi sambutan, Sabar yang didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkup Pemkab. Pasaman itu meresmikan posko unit Transfusi Darah PMI Pasaman itu.
Dalam kesempatan yang sama, Sabar juga menyerahkan piagam penghargaan kepada sejumlah pendonor. Sebelumnya juga telah dilakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU).
Usai apel gabungan itu pihaknya juga melaunching Unit Transfusi Darah (UTD) di PMI Kabupaten Pasaman.
Hal ini disampaikan Sabar AS saat memimpin Apel Gabungan Orientasi PMI Pasaman di halaman kantor Bupati di Lubuk Sikaping, Selasa.
Kegiatan itu sendiri dihadiri oleh Ketua PMI Sumbar, Ketua PMI Bukittinggi, Ketua Pengadilan Agama, yang mewakili Ketua Pengadilan Negeri, Kajari, Dandim dan Kapolres Pasaman serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkup Pemkab Pasaman.
Sabar AS mengingatkan ketika Pasaman masih dipimpin Bupati Benny Utama, kondisinya masih minus sedangkan saat itu dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Pasaman.
"Saya ingat betul, beberapa kali Pak Benny Utama mengeluhkan bahwa PMI Pasaman mengalami kekurangan stok darah. Berkali-kali Pak Benny mengeluhkan hal itu, menunjukkan betapa pentingnya persoalan yang dihadapi," katanya.
Tapi, tambah Sabar AS yang juga menjabat Bupati Pasaman itu, serangkaian upaya yang ia lakukan bersama jajaran yang dipimpinnya membuahkan hasil.
"Sejak beberapa waktu belakangan stok darah di PMI Pasaman sudah surplus berkat peran semua pihak. Ini benar-benar sesuatu yang melegakan dan membanggakan," kata Sabar AS.
"Saat kita berhasil menolong seseorang tanpa berharap imbalan, itu merupakan kemenangan yang tidak bisa diukur dengan parameter apa pun," ungkapnya.
Sabar AS lalu mengajak semua yang hadir dalam apel gabungan itu merenung kalau seandainya ada di antara orang terdekat kita sedang kritis di rumah sakit, dan sangat membutuhkan transfusi darah sebagai salah satu upaya penyelamatan.
Tapi pada saat yang sama, menurut Sabar AS, darah yang diperlukan sangat sulit didapatkan.
"Pasti kita dihadapkan dengan kondisi yang amat berat. Bukan tidak mungkin orang terdekat kita itu tidak bisa diselamatkan," imbuhnya.
Realitas semacam itu, menurut Sabar AS, erat kaitannya dengan upaya menekan angka kematian ibu dan anak. Dalam spektrum yang lebih luas, sebut Sabar AS, erat pula kaitannya dengan harapan hidup.
"Sementara peningkatan harapan hidup berkolerasi dengan upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pasaman. Ini yang sejak beberapa tahun terakhir dengan gigih terus kita upayakan," katanya.
Dalam kesempatan itu Sabar mengajak seluruh pengurus PMI Pasaman dan para relawan untuk meningkatkan militansi dalam mengemban tugas yang sarat dengan nilai kemanusiaan dan bermuatan amaliyah itu.
Usai memberi sambutan, Sabar yang didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkup Pemkab. Pasaman itu meresmikan posko unit Transfusi Darah PMI Pasaman itu.
Dalam kesempatan yang sama, Sabar juga menyerahkan piagam penghargaan kepada sejumlah pendonor. Sebelumnya juga telah dilakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU).
Usai apel gabungan itu pihaknya juga melaunching Unit Transfusi Darah (UTD) di PMI Kabupaten Pasaman.