Padang (ANTARA) - Sebanyak 31 perupa dari berbagai kota di Indonesia seperti Padang, Bukittinggi, Palembang, Tangerang, dan Yogyakarta, memaknai kata "pulang" lewat beragam karya yang dipamerkan di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat.
Kurator pameran Syarial Yayan di Padang, Kamis, menjelaskan tema "pulang" mencerminkan proses yang melibatkan ruang dan waktu. Proses dari sesuatu yang kembali pada titik awal.
"Tema ini membuka ruang bagi seniman untuk mengeksplorasi dan menciptakan karya seni yang mendalam," katanya.
Ia mengatakan dalam pameran tersebut juga menampilkan lukisan besar berjudul “pulang” yang merupakan repro dari karya seniman Wakidi, dengan ukuran 9 meter x 3 meter.
Lukisan tersebut menggambarkan perempuan yang pulang dari suatu tempat dengan membawa beban, berlatar belakang alam Minangkabau.
Sementara itu Ketua Komunitas Seni Belanak Novando Mushil menyatakan pameran yang digelar itu sekaligus memperingati HUT Belanak yang sudah mencapai usia 21 tahun.
"Persiapan pameran ini telah dilakukan selama tiga bulan. Pendanaan acara berasal dari sumbangan alumni dan anggota komunitas serta penjualan merchandise," katanya.
Sebelum pameran, komunitas ini juga mengadakan serangkaian kegiatan pra-pameran, termasuk diskusi seni dan workshop di beberapa lokasi. Selain pameran seni rupa akan ada penampilan seni pertunjukan dan workshop oleh berbagai komunitas seni di Padang.
“Acara ini gratis dan kami mengundang seluruh warga Sumatera Barat untuk datang dan mengapresiasi karya seni rupa seniman Indonesia,” tambah Nando.
Komunitas Seni Belanak yang didirikan pada 23 Agustus 2003 berkomitmen untuk menyediakan ruang bagi perupa muda di Padang. Filosofi komunitas ini terinspirasi oleh ikan belanak yang hidup berkomunal, mencerminkan semangat kebersamaan di antara anggotanya.
Kurator pameran Syarial Yayan di Padang, Kamis, menjelaskan tema "pulang" mencerminkan proses yang melibatkan ruang dan waktu. Proses dari sesuatu yang kembali pada titik awal.
"Tema ini membuka ruang bagi seniman untuk mengeksplorasi dan menciptakan karya seni yang mendalam," katanya.
Ia mengatakan dalam pameran tersebut juga menampilkan lukisan besar berjudul “pulang” yang merupakan repro dari karya seniman Wakidi, dengan ukuran 9 meter x 3 meter.
Lukisan tersebut menggambarkan perempuan yang pulang dari suatu tempat dengan membawa beban, berlatar belakang alam Minangkabau.
Sementara itu Ketua Komunitas Seni Belanak Novando Mushil menyatakan pameran yang digelar itu sekaligus memperingati HUT Belanak yang sudah mencapai usia 21 tahun.
"Persiapan pameran ini telah dilakukan selama tiga bulan. Pendanaan acara berasal dari sumbangan alumni dan anggota komunitas serta penjualan merchandise," katanya.
Sebelum pameran, komunitas ini juga mengadakan serangkaian kegiatan pra-pameran, termasuk diskusi seni dan workshop di beberapa lokasi. Selain pameran seni rupa akan ada penampilan seni pertunjukan dan workshop oleh berbagai komunitas seni di Padang.
“Acara ini gratis dan kami mengundang seluruh warga Sumatera Barat untuk datang dan mengapresiasi karya seni rupa seniman Indonesia,” tambah Nando.
Komunitas Seni Belanak yang didirikan pada 23 Agustus 2003 berkomitmen untuk menyediakan ruang bagi perupa muda di Padang. Filosofi komunitas ini terinspirasi oleh ikan belanak yang hidup berkomunal, mencerminkan semangat kebersamaan di antara anggotanya.