Lubukbasung (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat bakal membeli sampah rumah tangga dari masyarakat untuk mengubah pola pikir masyarakat terkait pembuangan sampah menjadi kesempatan untuk mendapatkan imbalan finansial.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam Afniwirman di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan sampah organik seperti sisa dapur rumah tangga dihargai Rp100 per kilogram dan plastik dihargai Rp1.000 per kilogram.
"Pembayaran sampah yang dibeli dilakukan dengan sistem menabung, dimana masyarakat akan menerima pembayaran setelah mengumpulkan sampah selama tiga atau enam bulan kedepan," katanya.
Ia mengatakan sampah itu dikumpulkan di bank sampah induk dan bank sampah itu telah didirikan untuk bekerja sama dengan unit-unit bank sampah di tingkat organisasi perangkat daerah, wali nagari atau desa, Puskesmas dan sekolah.
Sampah organik akan diolah menjadi kompos dan dijual dengan harga Rp 1.000 per kilogram.
"Ini akan memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat," katanya.
Ia menambahkan Bupati Agam telah meresmikan Program Buang Sampah-Beli Sampah dan Bank Sampah Sumber Berkah di UPT Pengolahan Sampah Sungai Jariang, Kamis (25/7).
Peresmian ini dihadiri oleh kepala OPD, Camat Lubuk Basung, Wali Nagari se-Lubuk Basung, kepala sekolah, perwakilan perbankan, BUMN, BUMD dan perusahaan lain di Lubuk Basung.
Program Buang Sampah-Beli Sampah bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat terkait pembuangan sampah menjadi kesempatan untuk mendapatkan imbalan finansial.
Sementara Bupati Agam Andri Warman mengatakan program ini akan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah serta memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan sampah yang dilakukan oleh masyarakat.
Pemkab Agam berkomitmen untuk menciptakan inovasi dalam pengelolaan sampah, termasuk pengolahan sampah plastik menjadi berbagai jenis bahan bakar menggunakan teknologi inovatif.
"Upaya ini diharapkan dapat mengurangi tumpukan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan," katanya.
Khusus untuk pengolahan sampah plastik menggunakan inovasi mesin yang diciptakan oleh Musafik dari UMKM Bank Sampah Padat Karya asal Malalak Utara yang telah menerima penghargaan dari majalah Tempo pada 2023.
"Dengan menggunakan mesin ini sampah plastik dapat diolah dan menghasilkan BBM seperti premium, solar dan minyak tanah. Sedangkan untuk sampah rumah tangga non plastik diolah menjadi bahan pupuk organik," katanya.