Padang (ANTARA) - Sebagai wujud komitmen pada peningkatan pendidikan anak nasional, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat turut berkontribusi pada pembinaan karakter dan pendidikan anak di Rumah Anak Soleh Pasie Nan Tigo.
Kontribusi PLN ditunjukkan lewat bantuan PLN Peduli senilai Rp. 300 juta Rupiah, yang digunakan untuk renovasi bangunan RAS Pasie Nan Tigo, pengadaan sarana dan prasarana bangunan serta fasilitas belajar mengajar, dan pembangunan gapura permanen.
Rumah Anak Saleh (RAS) merupakan wadah program-program pembinaan karakter untuk anak-anak yatim dan dhuafa yang tinggal di sekitar Pasie Nan Tigo. Disampaikan Yenti Elfina, Manager PLN UID Sumbar, kawasan di sekitar lokasi RAS rentan pada berbagai permasalahan sosial, baik itu kemiskinan, pendidikan rendah, perceraian, kriminalitas, peredaran narkoba, hingga kekerasan.
‘’Terbentuknya RAS mulia sekali, yaitu membawa anak-anak untuk terlibat pada kegiatan positif dan pembinaan karakter sebagai kegiatan alternatif di waktu luang mereka, sehingga terhindar dari hal-hal buruk di lingkungannya yang berpotensi merusak karakter,’’ sampai Yenti.
Selain kegiatan-kegiatan anak dan pembinaan karakter, RAS juga sering memberikan pendidikan Alquran. Semua aktivitas di RAS tidak dipungut biaya sepeserpun. Kini telah ada 180 anak yang menjadi anggota dari RAS Pasie Nan Tigo.
Rizol, salah satu pengelola RAS mengungkapkan, PLN telah mendukung perkembangan RAS Pasie Nan Tigo menjadi lebih baik. ‘’Terima kasih telah menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak kami. PLN telah serius menunjukkan misi yang sama dengan kami untuk peningkatan pendidikan anak Pasie Nan Tigo,” sampai lagi.
Menurut Rizol, berkat bantuan PLN, anak-anak semakin semangat datang ke RAS sepulang sekolah. Ruangan yang rapi, berfasilitas lengkap, dan tertata sepertinya menjadi alasan anak-anak lebih nyaman untuk belajar dan berkegiatan.
‘’Anak-anak kami bahkan semakin bertambah, bukan hanya anak-anak warga Pasie Nan Tigo, tetapi hingga dari daerah perbatasan Kota Padang. Bapak Ibu dari PLN juga rutin berkunjung dan berkomunikasi dengan kami dan melihat anak-anak. Ini semakin memotivasi kami dan anak-anak,’’ sampai Rizol.
Yenti menyampaikan, sumbangsih PLN kepada RAS juga merupakan hadiah PLN terhadap anak negeri di Hari Anak Nasional, yang diperingati setiap 23 Juli setiap tahunnya. ‘’Semoga sedikit bantuan dari PLN dapat membantu anak-anak Pesisir Sumbar ini semakin teredukasi, berkarakter baik, dan siap bersaing dengan anak nasional,’’ sampainya.
Yenti melanjutkan, anak adalah generasi penerus bangsa. Membekali anak dengan pendidikan berkualitas adalah bagian dari menyiapkan generasi. ‘’Kami senang bantuan dari PLN dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kebaikan Rumah Anak Soleh. Semoga dapat berdampak berkelanjutan untuk kegiatan-kegiatan berkualitas,’’lanjutnya.*
Kontribusi PLN ditunjukkan lewat bantuan PLN Peduli senilai Rp. 300 juta Rupiah, yang digunakan untuk renovasi bangunan RAS Pasie Nan Tigo, pengadaan sarana dan prasarana bangunan serta fasilitas belajar mengajar, dan pembangunan gapura permanen.
Rumah Anak Saleh (RAS) merupakan wadah program-program pembinaan karakter untuk anak-anak yatim dan dhuafa yang tinggal di sekitar Pasie Nan Tigo. Disampaikan Yenti Elfina, Manager PLN UID Sumbar, kawasan di sekitar lokasi RAS rentan pada berbagai permasalahan sosial, baik itu kemiskinan, pendidikan rendah, perceraian, kriminalitas, peredaran narkoba, hingga kekerasan.
‘’Terbentuknya RAS mulia sekali, yaitu membawa anak-anak untuk terlibat pada kegiatan positif dan pembinaan karakter sebagai kegiatan alternatif di waktu luang mereka, sehingga terhindar dari hal-hal buruk di lingkungannya yang berpotensi merusak karakter,’’ sampai Yenti.
Selain kegiatan-kegiatan anak dan pembinaan karakter, RAS juga sering memberikan pendidikan Alquran. Semua aktivitas di RAS tidak dipungut biaya sepeserpun. Kini telah ada 180 anak yang menjadi anggota dari RAS Pasie Nan Tigo.
Rizol, salah satu pengelola RAS mengungkapkan, PLN telah mendukung perkembangan RAS Pasie Nan Tigo menjadi lebih baik. ‘’Terima kasih telah menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak kami. PLN telah serius menunjukkan misi yang sama dengan kami untuk peningkatan pendidikan anak Pasie Nan Tigo,” sampai lagi.
Menurut Rizol, berkat bantuan PLN, anak-anak semakin semangat datang ke RAS sepulang sekolah. Ruangan yang rapi, berfasilitas lengkap, dan tertata sepertinya menjadi alasan anak-anak lebih nyaman untuk belajar dan berkegiatan.
‘’Anak-anak kami bahkan semakin bertambah, bukan hanya anak-anak warga Pasie Nan Tigo, tetapi hingga dari daerah perbatasan Kota Padang. Bapak Ibu dari PLN juga rutin berkunjung dan berkomunikasi dengan kami dan melihat anak-anak. Ini semakin memotivasi kami dan anak-anak,’’ sampai Rizol.
Yenti menyampaikan, sumbangsih PLN kepada RAS juga merupakan hadiah PLN terhadap anak negeri di Hari Anak Nasional, yang diperingati setiap 23 Juli setiap tahunnya. ‘’Semoga sedikit bantuan dari PLN dapat membantu anak-anak Pesisir Sumbar ini semakin teredukasi, berkarakter baik, dan siap bersaing dengan anak nasional,’’ sampainya.
Yenti melanjutkan, anak adalah generasi penerus bangsa. Membekali anak dengan pendidikan berkualitas adalah bagian dari menyiapkan generasi. ‘’Kami senang bantuan dari PLN dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kebaikan Rumah Anak Soleh. Semoga dapat berdampak berkelanjutan untuk kegiatan-kegiatan berkualitas,’’lanjutnya.*