Bukittinggi (ANTARA) - Meskipun tidak terkait kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Bukittinggi tetap memberikan respons cepat terhadap panggilan dari masyarakat.
Kepala DPKP Kota Bukittinggi, Efriadi, Kamis (4/7), menyampaikan, untuk periode Januari hingga Juni 2024, telah ditindaklanjuti 105 permintaan bantuan warga di luar kejadian kebakaran.
“Dari 105 permintaan tersebut, kasus masuknya ular ke rumah warga menjadi yang terbanyak dengan 32 kasus, selanjutnya 25 kasus melepaskan cincin dari jari tangan, dan 15 kasus serangan tawon atau lebah,” kata dia.
Selanjutnya juga ada penyelamatan satwa Kucing yang tidak bisa turun dari atas atap atau pohon sebanyak 10 kasus, mengantar pasien sakit 6 kasus, satwa Biawak yang masuk ke perumahan masyarakat terdapat 5 kasus, membersihkan selokan 4 kasus, dan evakuasi mayat 3 kasus.
"Selain itu juga ada menindaklanjuti Musang masuk ke rumah warga sebanyak 2 kasus, evakuasi Burung Hantu 2 kasus, serta mencari helm seorang pelajar yang jatuh ke dalam jurang 1 kasus," kata Efriadi.
Menurutnya, meskipun hal tersebut di luar dari tugas pokok DPKP, personel akan tetap memberikan pelayanan karena setiap laporan dari masyarakat baik yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi DPKP maupun kegiatan sosial, harus ditindaklanjuti, dan sejauh ini tidak ada kendala yang ditemui personel di lapangan.
“Tingginya permintaan pertolongan dari masyarakat adalah bentuk apresiasi terhadap respons cepat DPKP, maka dari itu apapun kejadian silahkan dilaporkan ke DPKP. Sesuai arahan pimpinan, seluruhnya tetap harus dilayani," kata dia.
Efriadi menambahkan, dengan konsistensi dan respons cepat ini, DPKP Bukittinggi membuktikan komitmennya untuk selalu siap melayani masyarakat dalam berbagai situasi, baik yang berkaitan dengan tugas utama pemadam kebakaran maupun pertolongan sosial lainnya.
"Setiap laporan dari masyarakat akan tetap kami layani, dan ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya di lapangan, sehingga memberikan kepuasan pada masyarakat bersangkutan,” pungkasnya.
Kepala DPKP Kota Bukittinggi, Efriadi, Kamis (4/7), menyampaikan, untuk periode Januari hingga Juni 2024, telah ditindaklanjuti 105 permintaan bantuan warga di luar kejadian kebakaran.
“Dari 105 permintaan tersebut, kasus masuknya ular ke rumah warga menjadi yang terbanyak dengan 32 kasus, selanjutnya 25 kasus melepaskan cincin dari jari tangan, dan 15 kasus serangan tawon atau lebah,” kata dia.
Selanjutnya juga ada penyelamatan satwa Kucing yang tidak bisa turun dari atas atap atau pohon sebanyak 10 kasus, mengantar pasien sakit 6 kasus, satwa Biawak yang masuk ke perumahan masyarakat terdapat 5 kasus, membersihkan selokan 4 kasus, dan evakuasi mayat 3 kasus.
"Selain itu juga ada menindaklanjuti Musang masuk ke rumah warga sebanyak 2 kasus, evakuasi Burung Hantu 2 kasus, serta mencari helm seorang pelajar yang jatuh ke dalam jurang 1 kasus," kata Efriadi.
Menurutnya, meskipun hal tersebut di luar dari tugas pokok DPKP, personel akan tetap memberikan pelayanan karena setiap laporan dari masyarakat baik yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi DPKP maupun kegiatan sosial, harus ditindaklanjuti, dan sejauh ini tidak ada kendala yang ditemui personel di lapangan.
“Tingginya permintaan pertolongan dari masyarakat adalah bentuk apresiasi terhadap respons cepat DPKP, maka dari itu apapun kejadian silahkan dilaporkan ke DPKP. Sesuai arahan pimpinan, seluruhnya tetap harus dilayani," kata dia.
Efriadi menambahkan, dengan konsistensi dan respons cepat ini, DPKP Bukittinggi membuktikan komitmennya untuk selalu siap melayani masyarakat dalam berbagai situasi, baik yang berkaitan dengan tugas utama pemadam kebakaran maupun pertolongan sosial lainnya.
"Setiap laporan dari masyarakat akan tetap kami layani, dan ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya di lapangan, sehingga memberikan kepuasan pada masyarakat bersangkutan,” pungkasnya.