Sawahlunto (ANTARA) -
Pemerintah Desa Kubang Tangah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat berhasil menurunkan jumlah balita stunting di desa itu dengan melakukan berbagai program, salah satunya memberi bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Kepala Desa Kubang Tangah Rice Ricardo, di Sawahlunto, Senin menyampaikan setiap tahun di desa itu selalu ada pengurangan jumlah anak stunting, sehingga pada Tahun 2024 ini tersisa hanya tujuh orang anak.
"Komitmen kami dalam mengurangi anak-anak terindikasi stunting ini diterapkan melalui banyak program. Seperti Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Desa, sosialisasi pencegahan stunting, pendampingan ibu hamil rawan melahirkan anak stunting dan praktek menu untuk balita stunting," kata dia.
Untuk program bantuan PMT stunting itu, dijelaskan Rice yakni diberikan dalam jangka waktu sekali dalam tiga bulan.
Dalam setiap paket bantuan PMT itu berisi susu, bubur kacang hijau, telur dan biskuit regal plus B.
"Sebelum memberikan bantuan PMT ini, kami didampingi dan terlebih dahulu berkonsultasi kepada jajaran Puskesmas Lunto bagian gizi agar PMT yang diberikan ini sesuai dengan kebutuhan nutrisi sesuai kajian medis," katanya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyampaikan apresiasi dan terima kasih terhadap kinerja dan program yang dilaksanakan Pemdes Kubang Tangah tersebut, sebagai peran serta mendukung Pemkot dalam menurunkan angka prevalensi stunting.
"Apresiasi sekali terhadap inisiatif dari Pemdes Kubang Tangah menindaklanjuti komitmen Pemkot Sawahlunto terhadap penurunan jumlah balita stunting. Memang pekerjaan untuk menangani stunting ini sangat ditentukan oleh dukungan pemerintah terdepan yakni jajaran desa dan kelurahan," kata dia.
Mendukung upaya Pemdes Kubang Tangah di bidang stunting itu, Pj Wali Kota Fauzan Hasan mengarahkan jajaran perangkat daerah terkait untuk membantu dan menyinkronkan program dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemdes Kubang itu.