Padang (ANTARA) - Unit Layanan Disabilitas (ULD) Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat kembali mengadakan pelatihan bahasa isyarat dasar bagi puluhan mahasiswa dan staf untuk membantu mahasiswa penyandang disabilitas di perguruan tinggi tersebut.

"Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini kami tidak hanya menyampaikan materi terkait bahasa isyarat Indonesia atau Bisindo, namun juga ada materi terkait awareness for disability," kata Ketua ULD Unand, Dr Rozi Sastra Purna di Padang, Senin.



Pada pelatihan tersebut, pemateri menyampaikan beberapa etika dalam membantu para penyandang disabilitas secara umum. Sebagai contoh, peserta diajarkan terlebih dahulu untuk mengetahui jenis disabilitas lawan komunikasi.

Kedua, sebelum membantu, peserta harus menanyakan apakah yang bersangkutan membutuhkan bantuan atau tidak. Selanjutnya, memerhatikan dengan seksama kontak fisik serta berfikir sebelum bicara.

"Setelah itu, jangan mengira-ngira kondisi atau kesulitannya, bersikaplah positif terhadap permintaan penyandang disabilitas," kata dia.

Kepada puluhan peserta bahasa isyarat dasar, Rozi Sastra mengatakan tujuan utama pelatihan tersebut untuk membantu mengurangi hambatan yang dihadapi penyandang disabilitas, meningkatkan peran serta dan pemenuhan hak mereka.

Hal itu sejalan dengan visi ULD Unand, yakni menjadi unit layanan yang bermartabat, inklusif serta berkeadilan bagi setiap mahasiswa penyandang disabilitas di lingkup perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut.



Pada pelatihan tersebut, ULD Unand juga menghadirkan juru bahasa isyarat (JBI) yang merupakan mahasiswa aktif di perguruan tinggi itu. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan bahasa isyarat dasar, setiap peserta mampu berkomunikasi dengan penyandang disabilitas dengan baik.

"Harapan kita pelatihan ini menjadi sarana dalam membantu mahasiswa disabilitas agar memudahkan mereka menempuh pendidikan di Universitas Andalas," ucapnya.

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2024