Batusangkar (ANTARA) - Warga Jorong Kapuak Koto Panjang, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar secara mandiri memperbaiki jembatan yang nyaris putus akibat diterjang banjir bandang sejak Minggu, (8/4) lalu.

Kepala Jorong Kapuak Koto Panjang Jasrizal di Batusangkar Rabu, mengatakan warga harus memperbaiki jembatan tersebut karena khawatir akan menimbulkan korban dan sulitnya akses transportasi.

"Karena kondisi jembatan itu pasca dihantam banjir bandang sudah rusak parah dan membahayakan," kata dia.

Dia menjelaskan, dana perbaikan jembatan berasal dari donasi warga setempat, seperti semen, pasir, kerikil, makanan, dan berupa uang tunai.

Warga harus gotong royong memperbaiki jembatan karena belum ada juga upaya perbaikan dari pemerintah daerah setempat.

"Saat ini jembatan itu hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, itupun sangatlah memperhatikan. Makanya masyarakat berinisiatif untuk gotong royong," kata dia.

Warga berharap, perbaikan jembatan juga sejalan dengan normalisasi sungai, sebab kondisi sungai sudah mengalami pendangkalan pasca dua kali dihantam banjir bandang.

Warga merasa trauma bila hujan lebat dalam waktu cukup lama takut peristiwa yang sama terulang kembali.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Tanah Datar Ten Ferri mengatakan, jembatan rusak tersebut telah diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk dilakukan perbaikan.

"Saat ini jembatan sawah liek itu sudah kami usulkan ke BNPB untuk segera dilakukan perbaikan," kata dia.

Diketahui, Nagari Barulak merupakan salah satu nagari terdampak bencana banjir bandang yang terjadi pada 23 Februari dan 8 Mei 2024.

Setidaknya sebanyak 27 unit rumah dan dua tempat ibadah, serta puluhan hektar lahan pertanian rusak. Sehingga pemerintah Kabupaten Tanah Datar menetapkan status tanggap darurat.
 

Pewarta : Etri Saputra
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024