Kabupaten Tanah Datar (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan pendampingan dan penguatan mental melalui trauma healing terhadap anak-anak yang menjadi korban banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
"Polri bersama Polda Sumbar memberikan dukungan psikososial dalam bentuk trauma healing, khususnya kepada anak-anak yang terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar," kata Psikolog Kepolisian Utama SSDM Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Desy Andriani di Tanah Datar, Senin.
Dalam memberikan pendampingan psikososial Polri menurunkan empat personel. Keempat psikolog bertugas mendampingi dan menguatkan mental anak-anak pascabencana terjadi.
"Trauma healing ini kita tujukan agar bisa memberikan nuansa yang bahagia dan menguatkan mental anak-anak pascabanjir," ujarnya.
Menurutnya, trauma healing penting untuk dilakukan kepada masyarakat terutama anak-anak. Sebab, selama seminggu terakhir mereka secara berkesinambungan menyaksikan langsung dampak yang terjadi.
Pada kesempatan itu, Brigjen Desy menegaskan setelah trauma healing dilakukan maka setiap orang tua berkewajiban untuk meneruskan hal yang sama atau melakukan penguatan-penguatan positif kepada anaknya. Selanjutnya masyarakat atau lingkungan juga perlu melakukan self healing atau penguatan secara mandiri.
Selain melakukan trauma healing kepada anak-anak terdampak bencana alam, pihaknya juga memberikan tali asih kepada ahli waris yang keluarganya turut menjadi korban akibat bencana hidrometeorologi itu.
Tidak hanya itu, Polri bersama Polda Sumbar juga memberikan bantuan vitamin hingga pemeriksaan kesehatan kepada para penyintas banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu (11/5).
Rencananya, Polri bersama Polda Sumbar juga melakukan hal yang sama bagi masyarakat khususnya penyintas banjir lahar dingin di Nagari atau desa Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam yang juga terdampak bencana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri dampingi dan kuatkan mental anak terdampak banjir di Sumbar
"Polri bersama Polda Sumbar memberikan dukungan psikososial dalam bentuk trauma healing, khususnya kepada anak-anak yang terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar," kata Psikolog Kepolisian Utama SSDM Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Desy Andriani di Tanah Datar, Senin.
Dalam memberikan pendampingan psikososial Polri menurunkan empat personel. Keempat psikolog bertugas mendampingi dan menguatkan mental anak-anak pascabencana terjadi.
"Trauma healing ini kita tujukan agar bisa memberikan nuansa yang bahagia dan menguatkan mental anak-anak pascabanjir," ujarnya.
Menurutnya, trauma healing penting untuk dilakukan kepada masyarakat terutama anak-anak. Sebab, selama seminggu terakhir mereka secara berkesinambungan menyaksikan langsung dampak yang terjadi.
Pada kesempatan itu, Brigjen Desy menegaskan setelah trauma healing dilakukan maka setiap orang tua berkewajiban untuk meneruskan hal yang sama atau melakukan penguatan-penguatan positif kepada anaknya. Selanjutnya masyarakat atau lingkungan juga perlu melakukan self healing atau penguatan secara mandiri.
Selain melakukan trauma healing kepada anak-anak terdampak bencana alam, pihaknya juga memberikan tali asih kepada ahli waris yang keluarganya turut menjadi korban akibat bencana hidrometeorologi itu.
Tidak hanya itu, Polri bersama Polda Sumbar juga memberikan bantuan vitamin hingga pemeriksaan kesehatan kepada para penyintas banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu (11/5).
Rencananya, Polri bersama Polda Sumbar juga melakukan hal yang sama bagi masyarakat khususnya penyintas banjir lahar dingin di Nagari atau desa Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam yang juga terdampak bencana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri dampingi dan kuatkan mental anak terdampak banjir di Sumbar