Bukittinggi (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menegaskan pihaknya secara terstruktur siap membantu proses evakuasi dan rehabilitasi lokasi bencana banjir bandang lahar dingin yang terjadi di Sumatera Barat.
"PMI harus siap di setiap kejadian tentu saja, kesiapsiagaan penuh selalu dalam proses evakuasi maupun rehabilitasi," kata Jusuf Kalla di Kabupaten Agam, Selasa.
Ia didampingi Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar dan Bupati Agam, Andri Warman meninjau langsung lokasi bencana di Bukik Batabuah Kecamatan Canduang dan posko pengungsi yang didirikan oleh tim gabungan.
"PMI bersama tim gabungan kebencanaan harus siap dalam evakuasi dan memenuhi kebutuhan darurat seperti air bersih, makanan pakaian dan sebagainya. Begitu juga di tahapan rehabilitasi bagi kerusakan yang terjadi," kata Jusuf Kalla.
Tim tanggap darurat diminta selalu berada di paling depan baik saat evakuasi dan memenuhi kebutuhan warga.
Baca juga: Ketua umum PMI tinjau lokasi terdampak banjir bandang di Tanah Datar
"Semua harus siap di setiap kejadian tentu saja. Selalu hadir di barisan terdepan bantu warga baik jangka pendek dan selanjutnya, warga tidak mungkin lebih dari 14 hari tinggal di posko pengungsian," kata dia.
Mantan Wakil Presiden RI itu turut menyayangkan bencana yang terjadi dan meminta pemerintah daerah menegaskan langkah antisipasi kejadian berulang.
"Jangan ada yang membabat hutan seenaknya yang membuat air di hulu gunung terhambat dan tiba-tiba meledak. Jaga lingkungan hutan dan sungai," kata dia.
Jusuf Kalla menegaskan PMI telah berpartisipasi aktif dalam kondisi kebencanaan di seluruh daerah secara nasional maupun internasional.
Baca juga: PMI asesmen kebutuhan dasar para penyintas banjir di Sumbar
"PMI bekerjasama secara nasional dan internasional. Kita bantu negara lain yang juga membutuhkan, sebaliknya bantuan luar negeri juga akan datang. Itu ciri khas solidaritas PMI," katanya.
"Kita bersyukur masjid banyak yang menjaga dan kini dalam keadaan baik-baik saja. PMI siap membantu mengatasi kesulitan masyarakat baik darurat atau rehabilitasi," pungkasnya.
"PMI harus siap di setiap kejadian tentu saja, kesiapsiagaan penuh selalu dalam proses evakuasi maupun rehabilitasi," kata Jusuf Kalla di Kabupaten Agam, Selasa.
Ia didampingi Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar dan Bupati Agam, Andri Warman meninjau langsung lokasi bencana di Bukik Batabuah Kecamatan Canduang dan posko pengungsi yang didirikan oleh tim gabungan.
"PMI bersama tim gabungan kebencanaan harus siap dalam evakuasi dan memenuhi kebutuhan darurat seperti air bersih, makanan pakaian dan sebagainya. Begitu juga di tahapan rehabilitasi bagi kerusakan yang terjadi," kata Jusuf Kalla.
Tim tanggap darurat diminta selalu berada di paling depan baik saat evakuasi dan memenuhi kebutuhan warga.
Baca juga: Ketua umum PMI tinjau lokasi terdampak banjir bandang di Tanah Datar
"Semua harus siap di setiap kejadian tentu saja. Selalu hadir di barisan terdepan bantu warga baik jangka pendek dan selanjutnya, warga tidak mungkin lebih dari 14 hari tinggal di posko pengungsian," kata dia.
Mantan Wakil Presiden RI itu turut menyayangkan bencana yang terjadi dan meminta pemerintah daerah menegaskan langkah antisipasi kejadian berulang.
"Jangan ada yang membabat hutan seenaknya yang membuat air di hulu gunung terhambat dan tiba-tiba meledak. Jaga lingkungan hutan dan sungai," kata dia.
Jusuf Kalla menegaskan PMI telah berpartisipasi aktif dalam kondisi kebencanaan di seluruh daerah secara nasional maupun internasional.
Baca juga: PMI asesmen kebutuhan dasar para penyintas banjir di Sumbar
"PMI bekerjasama secara nasional dan internasional. Kita bantu negara lain yang juga membutuhkan, sebaliknya bantuan luar negeri juga akan datang. Itu ciri khas solidaritas PMI," katanya.
"Kita bersyukur masjid banyak yang menjaga dan kini dalam keadaan baik-baik saja. PMI siap membantu mengatasi kesulitan masyarakat baik darurat atau rehabilitasi," pungkasnya.