Painan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat tetapkan kasus diare di Kecamatan Sutera berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hal itu di sampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Intan Novia Fatma Nanda, Ia mengungkapkan, KLB berdasarkan keputusan dinas sesuai standar operasional (SOP) surveilan kasus yang terjadi.
"(Keputusan) dinas sesuai SOP Surveilan," Katanya di Painan, Sabtu (4/05).
Ia menjelaskan, kasus diare di Sutera tercatat sebanyaj 107 kasus sejak pasca banjir 7 Maret 2024 hingga 3 Mei 2024.
"Dari 107 kasus itu, 104 sudah dinyatakan sembuh dan 3 meninggal. Itu dari laporan ketiga kasus ini dialami dari bayi dan balita," terangnya.
Menurutnya, terkait adanya kasus warga terjangkit diare secara massal ini, Pemkab telah mengambil langkah cepat dalam menangani.
"Menyiagakan rumah sakit rujukan (M Zein) untuk menampung pasien yang harus dirujuk termasuk penyediaan tempat tidur tambahan," terangnya.
Terkait penyebab kasus, saat ini Dinkes Pessel sedang mendalami penyebab dari diare massal tersebut.
Setidaknya dari dugaan sementara diakibatkan karena konsumsi air minum sejak pasca banjir 7 Maret 2024.
"Dugaan sementara disebabkan oleh e coli yg berasal dari feses. Akibat kebiasaan masyarakat meminum air tidak memasak," ungkapnya
Lanjutnya, Untuk kepastian lebih lanjut kita mendapat bantuan penyelidikan dari labor unand yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
"Untuk pengobatan dan perawatan digratiskan," tutupnya.
Ini kata Dinkes Pessel, soal diare massal di Kecamatan Sutera
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Intan Novia Fatma Nanda (ANTARA/HO-Diskominfo Pessel)