Pulau Punjung (ANTARA) -
Tradisi "ngabuburit" yang dilakukan warga saat pertama Ramadhan 1445 Hijriyah meramaikan sejumlah titik jalan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Selasa
Titik keramaian terpantau di pasar bedug Nagari Sikabau, dan Pasar Bedug Pulau Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung. kemudian jalan lintas Sumatera juga terpantau ramai oleh kendaraan roda dua.
"Iya lagi jalan-jalan sore dengan teman. Ini biasa saya lakukan setiap tahunnya saat puasa pertama. Kalau hari-hari biasa kendaraan tidak seramai ini," kata seorang warga Nagari (desa adat) Sikabau, Erinto (30), di Pulau Punjung, Selasa
Menurutnya, "ngabuburit" merupakan aktivitas yang ia lakukan untuk menghabiskan waktu menjelang waktu berbuka puasa tiba, misalnya dengan jalan-jalan keliling ibu kota kabupaten.
Sembari jalan-jalan, ia melanjutkan, waktu ngabuburit juga ia sempatkan untuk membeli takjil atau makanan untuk berbuka puasa yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
"Sambil jalan jalan sore dengan teman langsung beli takjil di Pasar Bedug Sikabau. Kita beli kolak pisang, pregedel, gorengan. Pokoknya menu berbuka puasa gitu," tambahnya.
Sementara Tiyara (23), seorang mahasiswa yang sedang libur kuliah tersebut sengaja melaksanakan ngabuburit untuk menunggu waktu berpuasa pada hari pertama.
Menurut dia, hari pertama puasa dinilai berat untuk dilewati sehingga perlu untuk jalan-jalan sore sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba.
"Biasanya, kalau 15 hari pertama semangat ngabuburit masih ramai dilakukan, kalau memasuki akhir puasa ngabuburit mulai akan sepi," lanjutnya.
Terpisah, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Dharmasraya, AKBP Bagus Ikwan mengimbau warga agar senantiasa menaaati dan mematuhi peraturan lalu lintas saat melaksanakan ngabuburit.
"Tetap menggunakan helm SNI, dan melengkapi surat- surat kendaraan, berkendara dengan tertib dan jangan ugal-ugalan di jalan," ujarnya.