Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melaksanakan tradisi "maapam" memperingati Isra Mi'raj 2024 M 1445 Hijriah dan menyambut bulan suci Ramadhan di halaman kantor bupati setempat, Rabu.
"Kegiatan maapam merupakan tradisi yang perlu dijaga dan dilestarikan karena bentuk gotong royong dan perwujudan nilai sosial dalam masyarakat," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan maapam menggunakan tungku atau tempat memasak tradisional dengan api dari daun kelapa, dan kuali yang digunakan adalah yang terbuat dari besi.
Tradisi maapam merupakan tradisi yang sudah ada dari zaman terdahulu ( nenek moyang) sehingga masyarakat sekarang melestarikan dan memelihara tradisi yang dilakukan oleh nenek moyang terdahulu.
"Hari ini kita mengadakan kegiatan maapam di lingkungan sekretariat daerah. Sedangkan masyarakat juga ramai mengadakan kegiatan maapam secara mandiri. Ini budaya harus tetap kita lestarikan," katanya.
Bahan dasar pembuat apam terbilang sangat mudah didapat, seperti tepung beras yang sudah ditumbuk, santan kelapa, garam, gula, dan sejumlah pemanis alami seperti gula aren. Setelah di siapkan semua bahan diaduk menjadi satu dan berbentuk cairan putih.
Cara pelaksanaan tradisi maapam ini masih sama dengan yang masyarakat yang dahulu, yaitu kaum ibu-ibu lah yang membuat apam ini. Karena setiap tradisi mempunyai kekhasan tersendiri dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat yang merupakan bagian dari kebudayaan.
Selain maapam, Pemkab Pasaman Barat juga memperingati Isra Mi'raj 2024 M 1445 .
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menambah khasanah kehidupan baik ilmu keagamaan sebagai bekal dunia dan akhirat maupun dalam melestarikan adat budaya agar nilai-nilai luhur budaya tetap dipertahankan.
"Kita berharap acara ini tetap kita laksanakan di setiap tahun dalam memperingati Isra Miraj ataupun menyambut bulan suci ramadhan," katanya.
Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra mengatakan kegiatan maapam diikuti oleh 13 kelompok.
"Kita berharap agenda ini kita laksanakan setiap tahun dalam melestarikan tradisi maapam," sebutnya.***3***
"Kegiatan maapam merupakan tradisi yang perlu dijaga dan dilestarikan karena bentuk gotong royong dan perwujudan nilai sosial dalam masyarakat," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan maapam menggunakan tungku atau tempat memasak tradisional dengan api dari daun kelapa, dan kuali yang digunakan adalah yang terbuat dari besi.
Tradisi maapam merupakan tradisi yang sudah ada dari zaman terdahulu ( nenek moyang) sehingga masyarakat sekarang melestarikan dan memelihara tradisi yang dilakukan oleh nenek moyang terdahulu.
"Hari ini kita mengadakan kegiatan maapam di lingkungan sekretariat daerah. Sedangkan masyarakat juga ramai mengadakan kegiatan maapam secara mandiri. Ini budaya harus tetap kita lestarikan," katanya.
Bahan dasar pembuat apam terbilang sangat mudah didapat, seperti tepung beras yang sudah ditumbuk, santan kelapa, garam, gula, dan sejumlah pemanis alami seperti gula aren. Setelah di siapkan semua bahan diaduk menjadi satu dan berbentuk cairan putih.
Cara pelaksanaan tradisi maapam ini masih sama dengan yang masyarakat yang dahulu, yaitu kaum ibu-ibu lah yang membuat apam ini. Karena setiap tradisi mempunyai kekhasan tersendiri dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat yang merupakan bagian dari kebudayaan.
Selain maapam, Pemkab Pasaman Barat juga memperingati Isra Mi'raj 2024 M 1445 .
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menambah khasanah kehidupan baik ilmu keagamaan sebagai bekal dunia dan akhirat maupun dalam melestarikan adat budaya agar nilai-nilai luhur budaya tetap dipertahankan.
"Kita berharap acara ini tetap kita laksanakan di setiap tahun dalam memperingati Isra Miraj ataupun menyambut bulan suci ramadhan," katanya.
Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra mengatakan kegiatan maapam diikuti oleh 13 kelompok.
"Kita berharap agenda ini kita laksanakan setiap tahun dalam melestarikan tradisi maapam," sebutnya.***3***