Bukittinggi (ANTARA) - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumatera Barat memusatkan peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-74 di Kantor Imigrasi Agam, Jumat. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham memimpin langsung kegiatan yang diawali dengan upacara bersama.
Upacara diikuti oleh seluruh jajaran Kantor Keimigrasian, Balai Pemasyarakatan (Bapas), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) se-Sumatera Barat serta dihadiri pemerintah daerah, TNI-Polri dan lembaga lainnya.
"Sesuai arahan Menkumham dan Dirjen, sudah jelas tantangan yang akan dihadapi lebih besar dengan permasalahan global yang membuat setiap jajaran terlibat di dalamnya ekstra kerja keras," kata Kakanwil, Haris Sukamto.
Menurutnya sudah disiapkan program antisipasi menanggulangi permasalahan kunjungan ke Indonesia yang terdeteksi menimbulkan masalah, salah satunya program Golden Visa.
"Golden visa memberikan kepastian bahwa mereka yang datang ke Indonesia khususnya Sumbar, adalah mereka yang memberi keuntungan positif. Bukan malah memberikan nilai negatif. Mereka yang datang hendakanya memberikan kontribusi secara ekonomi," kata Haris.
Ia mengungkap bahwa perintah dari Menkumham dan Dirjen Keimigrasian sudah jelas, Timpora provinsi dan kabupaten kota diminta bekerja maksimal menseleksi orang asing yang masuk dan mengawasi aktivitasnya selama berada di Indonesia.
"Sinergitas aparat penegak hukum, pemerintah dan lembaga secara vertikal dibutuhkan. Saat ini untuk pertama kalinya semua jajaran unit pelaksana teknis Kemenkumham Sumbar kami satukan untuk menyongsong 2024 agar lebih kuat bekerjasama," kata Haris.
Terkait dengan tema Hari Bhakti Imigrasi "Transformasi Peran Keimigrasian Melalui Strategi Digitalisasi", Kakanwil menegaskan seluruh jajaran diminta menyiapkan langkah dan inovasi dalam mempermudah layanan ke masyarakat.
"Dalam membangun kemajuan tidak terlepas dari sumber daya manusia, teknologi dan komitmen bersama. Di sinilah dibutuhkan terobosan dan inovasi digital untuk mempermudah sistem birokrasi," kata dia.
Ia mengatakan untuk mempercepat proses itu, sistem digitalisasi sudah dikembangkan dan tersedia, tinggal pelaksanaannya didorong dan dipecepat.
"Bali dan Jakarta sudah dijadikan Pilot Projectnya secara nasional, nanti akan dikembangkan termasuk Sumatera Barat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)," kata dia.
Ia menambahkan Imigrasi Sumatera Barat turut memberikan andil dalam capaian penghasilan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 7,6 triliun untuk negara.
"Tingginya minat masyarakat dalam pengurusan keimigrasian khususnya ibadah umrah, haji ini menjadi nilai tambah di Sumbar. Selain itu wisata mancanegara yang didominasi dari dan ke Malaysia," katanya.
Upacara diikuti oleh seluruh jajaran Kantor Keimigrasian, Balai Pemasyarakatan (Bapas), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) se-Sumatera Barat serta dihadiri pemerintah daerah, TNI-Polri dan lembaga lainnya.
"Sesuai arahan Menkumham dan Dirjen, sudah jelas tantangan yang akan dihadapi lebih besar dengan permasalahan global yang membuat setiap jajaran terlibat di dalamnya ekstra kerja keras," kata Kakanwil, Haris Sukamto.
Menurutnya sudah disiapkan program antisipasi menanggulangi permasalahan kunjungan ke Indonesia yang terdeteksi menimbulkan masalah, salah satunya program Golden Visa.
"Golden visa memberikan kepastian bahwa mereka yang datang ke Indonesia khususnya Sumbar, adalah mereka yang memberi keuntungan positif. Bukan malah memberikan nilai negatif. Mereka yang datang hendakanya memberikan kontribusi secara ekonomi," kata Haris.
Ia mengungkap bahwa perintah dari Menkumham dan Dirjen Keimigrasian sudah jelas, Timpora provinsi dan kabupaten kota diminta bekerja maksimal menseleksi orang asing yang masuk dan mengawasi aktivitasnya selama berada di Indonesia.
"Sinergitas aparat penegak hukum, pemerintah dan lembaga secara vertikal dibutuhkan. Saat ini untuk pertama kalinya semua jajaran unit pelaksana teknis Kemenkumham Sumbar kami satukan untuk menyongsong 2024 agar lebih kuat bekerjasama," kata Haris.
Terkait dengan tema Hari Bhakti Imigrasi "Transformasi Peran Keimigrasian Melalui Strategi Digitalisasi", Kakanwil menegaskan seluruh jajaran diminta menyiapkan langkah dan inovasi dalam mempermudah layanan ke masyarakat.
"Dalam membangun kemajuan tidak terlepas dari sumber daya manusia, teknologi dan komitmen bersama. Di sinilah dibutuhkan terobosan dan inovasi digital untuk mempermudah sistem birokrasi," kata dia.
Ia mengatakan untuk mempercepat proses itu, sistem digitalisasi sudah dikembangkan dan tersedia, tinggal pelaksanaannya didorong dan dipecepat.
"Bali dan Jakarta sudah dijadikan Pilot Projectnya secara nasional, nanti akan dikembangkan termasuk Sumatera Barat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)," kata dia.
Ia menambahkan Imigrasi Sumatera Barat turut memberikan andil dalam capaian penghasilan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 7,6 triliun untuk negara.
"Tingginya minat masyarakat dalam pengurusan keimigrasian khususnya ibadah umrah, haji ini menjadi nilai tambah di Sumbar. Selain itu wisata mancanegara yang didominasi dari dan ke Malaysia," katanya.