Batusangkar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat telah menyusun skema mitigasi bencana di nagari (desa) terdekat untuk menghadapi kemungkinan terburuk bencana erupsi Gunung Marapi pada pelaksanaan Pemilihan Umum (pemilu) serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.
Ketua KPU Tanah Datar Dicky Andrika di Batusangkar Rabu, mengatakan jajaran KPU Tanah Datar telah melakukan pemetaan pada titik-titik atau lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya.
"Hasil pemetaan di lapangan tidak ada TPS di Tanah Datar yang berada di radius 4,5 kilometer, karena memang dari pengukuran dan koordinasi bersama pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak ada nagari yang berada di radius itu," kata Dicky.
Dia menjelaskan, erupsi Gunung Marapi tidak akan menggangu pelaksanaan pemilu serentak jika status Gunung Marapi masih berstatus Level III (Siaga).
Namun jika Gunung Marapi naik status menjadi level IV, maka akan ada lima kecamatan di Tanah Datar yang berpotensi terdampak, yaitu Kecamatan X Koto, Batipuh, Pariangan, Sungai Tarab, dan Kecamatan Salimpaung.
Dari lima kecamatan tersebut kata dia, akan meliputi 16 nagari yang terdampak potensi erupsi Gunung Marapi dan 100 TPS.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk terjadi KPU Tanah Datar telah menyiapkan mekanisme sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
"Kalau seandainya Gunung Marapi naik status ke level IV menjelang hari pemilihan dan pemilihan tidak bisa dilakukan, maka akan dilakukan dengan mekanisme lanjutan," jelas Dicky.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Tanah Datar Zul Doni Putra, mengatakan terkait dengan meningkatkannya status Gunung Marapi ke level III, BPBD telah melakukan pemetaan di wilayah radius 4,5 kilometer.
BPBD juga telah mendirikan posko pemantau siaga darurat pengendalian erupsi Gunung Marapi dari radius tujuh kilometer, menyikapi jika terjadi peningkatan status gunung api.
Ketua KPU Tanah Datar Dicky Andrika di Batusangkar Rabu, mengatakan jajaran KPU Tanah Datar telah melakukan pemetaan pada titik-titik atau lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya.
"Hasil pemetaan di lapangan tidak ada TPS di Tanah Datar yang berada di radius 4,5 kilometer, karena memang dari pengukuran dan koordinasi bersama pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak ada nagari yang berada di radius itu," kata Dicky.
Dia menjelaskan, erupsi Gunung Marapi tidak akan menggangu pelaksanaan pemilu serentak jika status Gunung Marapi masih berstatus Level III (Siaga).
Namun jika Gunung Marapi naik status menjadi level IV, maka akan ada lima kecamatan di Tanah Datar yang berpotensi terdampak, yaitu Kecamatan X Koto, Batipuh, Pariangan, Sungai Tarab, dan Kecamatan Salimpaung.
Dari lima kecamatan tersebut kata dia, akan meliputi 16 nagari yang terdampak potensi erupsi Gunung Marapi dan 100 TPS.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk terjadi KPU Tanah Datar telah menyiapkan mekanisme sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
"Kalau seandainya Gunung Marapi naik status ke level IV menjelang hari pemilihan dan pemilihan tidak bisa dilakukan, maka akan dilakukan dengan mekanisme lanjutan," jelas Dicky.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Tanah Datar Zul Doni Putra, mengatakan terkait dengan meningkatkannya status Gunung Marapi ke level III, BPBD telah melakukan pemetaan di wilayah radius 4,5 kilometer.
BPBD juga telah mendirikan posko pemantau siaga darurat pengendalian erupsi Gunung Marapi dari radius tujuh kilometer, menyikapi jika terjadi peningkatan status gunung api.