Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) siap meresmikan pabrik amonium nitrat di Bontang, Kalimantan Timur pada akhir Desember 2023.
"Rencananya akan diresmikan pada tanggal 20 Desember 2023. Rencananya diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir," ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono dalam media gathering di Jakarta, Rabu.
Teguh menyampaikan, pembangunan pabrik amonium nitrat sudah dikerjakan sejak dua tahun lalu. Saat ini pabrik tersebut telah menjalani demo tes, performa tes dan tinggal menunggu pengujian akhir atau acceptance testing.
Pabrik berkapasitas 75.000 metrik ton per tahun (MTPY) ini dibangun di Kawasan Industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE), yang bersinergi dengan PT Dahana (Persero).
Lebih lanjut, kepemilikan saham dari pabrik amonium nitrat ini 65 persen dimiliki oleh Dahana dan 35 persen Pupuk Kaltim.
Menurut Teguh, pabrik ini membutuhkan pengawasan yang sangat ketat. Sebab, amonium nitrat dapat digunakan sebagai salah satu campuran bahan peledak.
"Ini kan produknya regulated ya, ini bahan peledak, pengawasannya harus ketat. Untuk pergerakan dari satu tempat ke tempat lain kan harus diawasi karena, ya dikhawatirkan bisa dibelokkan ke kiri atau ke kanan," kata Teguh.
Sementara itu, Pupuk Kaltim sedang memulai proses pembangunan pabrik soda ash dengan kapasitas 300.000 MTPY di lahan seluas 16 hektar di Bontang, Kalimantan Timur.
Selain itu, perusahaan plat merah ini juga tengah memulai pembangunan Kawasan Terpadu di Fakfak, Papua Barat. Kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, nantinya ditargetkan tidak hanya memenuhi stok dalam negeri dan ekspor namun juga membangun pertanian modern di wilayah Papua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pupuk Kaltim: Pabrik amonium nitrat diresmikan akhir Desember 2023
"Rencananya akan diresmikan pada tanggal 20 Desember 2023. Rencananya diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir," ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono dalam media gathering di Jakarta, Rabu.
Teguh menyampaikan, pembangunan pabrik amonium nitrat sudah dikerjakan sejak dua tahun lalu. Saat ini pabrik tersebut telah menjalani demo tes, performa tes dan tinggal menunggu pengujian akhir atau acceptance testing.
Pabrik berkapasitas 75.000 metrik ton per tahun (MTPY) ini dibangun di Kawasan Industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE), yang bersinergi dengan PT Dahana (Persero).
Lebih lanjut, kepemilikan saham dari pabrik amonium nitrat ini 65 persen dimiliki oleh Dahana dan 35 persen Pupuk Kaltim.
Menurut Teguh, pabrik ini membutuhkan pengawasan yang sangat ketat. Sebab, amonium nitrat dapat digunakan sebagai salah satu campuran bahan peledak.
"Ini kan produknya regulated ya, ini bahan peledak, pengawasannya harus ketat. Untuk pergerakan dari satu tempat ke tempat lain kan harus diawasi karena, ya dikhawatirkan bisa dibelokkan ke kiri atau ke kanan," kata Teguh.
Sementara itu, Pupuk Kaltim sedang memulai proses pembangunan pabrik soda ash dengan kapasitas 300.000 MTPY di lahan seluas 16 hektar di Bontang, Kalimantan Timur.
Selain itu, perusahaan plat merah ini juga tengah memulai pembangunan Kawasan Terpadu di Fakfak, Papua Barat. Kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, nantinya ditargetkan tidak hanya memenuhi stok dalam negeri dan ekspor namun juga membangun pertanian modern di wilayah Papua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pupuk Kaltim: Pabrik amonium nitrat diresmikan akhir Desember 2023